Saat melakukan wawancara belum lama ini, Lee Yoo Mi mengungkap banyak hal menarik tentang pengalamannya membintangi 'Squid Game' dan 'All of Us Are Dead'. Seperti apa?
- Eva Lestari
- Senin, 21 Februari 2022 - 10:29 WIB
WowKeren - Baru-baru ini Lee Yoo Mi menjalani wawancara dengan Dispatch untuk membahas dua drama hitnya, "Squid Game" dan "All of Us Are Dead". Dia membicarakan banyak hal menarik, termasuk harapannya setelah membintangi dua drama tersebut.
Sebagaimana diketahui, Lee Yoo Mi memainkan peran yang jauh berbeda di "Squid Game" dan "All of Us Are Dead". Di "Squid Game", dia menjadi protagonis bernama Ji Yeong yang rela mengorbankan nyawanya demi orang lain.
Sedangkan di "All of Us Are Dead", dia berperan sebagai siswi egois bernama Lee Na Yeon yang terus berkonflik dengan teman-temannya saat wabah zombie menyerang. Puncak dari perbuatan jahatnya adalah ketika dia menyebabkan seorang temannya yang bernama Han Gyeong Su berubah menjadi zombie.
Satu-satunya kesamaan mereka adalah akhir hidupnya yang tragis. Ji Yeong meninggal karena dieksekusi petugas Squid Game, sedangkan Lee Na Yeon berakhir tragis usai digigit oleh sembi Yoon Gwi Nam (Yoo In Soo).
Karena dua karakter tersebut berakhir tragis, Lee Yoo Mi berharap bisa memainkan karakter yang berumur panjang di proyek berikutnya. Dia juga ingin memainkan peran yang lucu dan keren.
Dia menuturkan, "Aku ingin mencoba memainkan karakter yang tidak mati dan akan hidup untuk waktu yang lama. Aku ingin memainkan peran yang lucu dan baru. Aku juga ingin menampilkan karakter yang keren. Ada begitu banyak hal yang ingin kulakukan."
"Dulu aku tidak sabar karena ingin namaku cepat dikenal, namun aku tidak membencinya. Berkat ini, aku bisa bekerja lebih keras. Aku sedang syuting drama tvN 'Mental Coach Je Gal Gil'. Aku akan muncul sebagai skater kecepatan trek pendek yang mengalami kemerosotan," imbuhnya.
Lee Yoo Mi kemudian mengungkapkan bagaimana perasaannya usai menerima popularitas global. Dia berkata, "Aku sama sekali tidak mengharapkannya. Hidup tampaknya tidak dapat diprediksi. Ini sangat menyenangkan. Tapi di sisi lain, popularitas itu juga menakutkan."
"Aku pernah memberi tahu teman-temanku bahwa aku takut dengan popularitas yang tiba-tiba. Bukankah kita harus bekerja sekeras yang kita takutkan? Sama seperti apa yang telah kulakukan selama ini," pungkasnya.
(wk/eval)
