Thailand Deteksi Kasus Pertama COVID-19 Varian Omicron XE, Kemenkes Klaim Belum Ditemukan di RI
Unsplash/Aiytan
Nasional

Varian COVID-19 Omicron belum lama ini diketahui kembali berevolusi menjadi Omicron XE. WHO sebelumnya pun telah menandai kekhawatiran tentang varian baru tersebut.

WowKeren - Virus COVID-19, hingga saat ini tampaknya masih terus bermutasi. Seperti yang ditemukan oleh Thailand pada Sabtu (2/4) lalu, di mana mendeteksi varian Omicron XE.

Pusat Medis Genomics Rumah Sakit Ramathibodi mengonfirmasi tes kasus pertama varian rekombinan baru di negara itu merupakan hibrida dari varian BA.1 dan BA.2. Sementara itu, pada pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa XE bisa menjadi "jenis virus Corona baru yang paling menular meskipun tingkat keparahannya masih diselidiki".

Meski demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut bahwa mutasi SARS-CoV-2 Omiron XE belum ditemukan di Indonesia. "Sejauh ini belum ada di Indonesia ya," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi kepada CNNIndonesia.com, Senin (4/4).

Lebih lanjut, Nadia menuturkan bahwa pemerintah hingga saat ini terus mengawasi pintu-pintu masuk ke Indonesia untuk mencegah penyebaran varian baru virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Ia menuturkan bahwa pemerintah juga akan memperkuat pemeriksaan Whole Genome Sequences (WGS) untuk mengidentifikasi varian baru.


Kemudian Nadia menerangkan bahwa per Maret 2022, Kemenkes telah memeriksa 21.956 spesimen warga yang terkonfirmasi COVID-19. Adapun pemeriksaan WGS itu dilakukan secara acak dengan menyasar golongan tertentu, seperti kasus COVID-19 dari kedatangan luar negeri dan kontak erat kasus varian tertentu.

Nadia lantas mengatakan bahwa dengan begitu, akan menjadi kewaspadaan lantaran pihaknya tahu varian baru COVID-19 memang akan berpotensi dalam peningkatan kasus. Sebelumnya, WHO telah melaporkan varian Omicron XE pertama kali terdeteksi di Inggris pada 19 Januari lalu, dan kurang dari 600 sekuens telah dilaporkan dan dikonfirmasi sejak saat itu.

WHO pun menegaskan bahwa sampai pihaknya bisa mendeteksi perbedaan signifikan dalam transmisi dan karakteristik penyakit, maka XE tetap dikategorikan sebagai bagian dari varian Omicron. WHO diketahui juga akan terus memantau dan menilai dengan cermat risiko kesehatan masyarakat yang terkait dengan varian rekombinaan.

"Di samping varian SARS-CoV-2 lainnya dan akan memberikan pembaruan saat bukti lebih lanjut tersedia," bunyi laporan WHO, dilihat Senin (4/4).

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru