Profil Grup Musik Islami Debu yang Alami Kecelakaan Maut di Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo
Instagram/debu.online
Selebriti

Grup musik Debu baru saja mengalami kecelakaan maut di Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo hingga mengakibatkan 2 personel tewas. Berikut profil lengkap band bernuansa Islami tersebut.

WowKeren - Kabar duka datang dari grup musik Debu yang baru saja kehilangan anggotanya. Kelompok musik Islami itu mengalami kecelakaan maut di ruas jalan Tol Pasuruan-Probolinggo KM 837.200 pada Senin (18/4) dini hari. Lebih tepatnya, kecelakaan itu terjadi di kawasan Kelurahan Pakistaji, Wonoasih, Probolinggo.

Menurut Kanit PJR Jatim 4 Tol Paspro, Iptu Sudirman, mobil Debu menabrak bagian belakang truk yang sedang melaju di satu jalur bersamaan. Kala itu, mobil tengah melaju ke arah Surabaya. Akibatnya, dua personil Debu ditemukan tewas. Sementara bagian depan mobil dilaporkan ringsek parah.

Dari kecelakaan tersebut, Debu sudah kehilangan dua anggota berkewarganegaraan Malaysia yakni Firdaus berusia 31 tahun dan Al-Haddad Amal Sheikh Aidaros, 30 tahun. Sedangkan korban luka berat adalah Daood Abdullah berusia 35 tahun dam Umar berusia 28 tahun, keduanya adalah warga Tegal dan Cilandak.

Debu sendiri terdiri dari 12 orang anggota yang digawangi oleh Mustafa Debu. Berikut daftar anggota lengkapnya.

  1. Kumayl Mustafa Daood (Mustafa Debu) - vokalis utama, biola, komposer dan pengaransir
  2. Daood Abdullah - drum
  3. Fatimah Husniah - biola
  4. Layla Wafiyah - harpa, tambur dan vokalis
  5. Ali Mujahid Abdullah - bass dan backing vocal
  6. Naimah Mahmoud - mandolin, perkusi
  7. Shakur Binhassan Ali - perkusi dan biola
  8. Najmah Hakimah - santur, biola, instruktur vokal, komposer
  9. Naseem Nahid DeVoe - perkusi
  10. Muhammad Saleem - seruling, perkusi, vokalis
  11. Shakurah Yasirah - biola
  12. Abdul Wahab - perkusi

Lebih mendalam tentang Debu, grup musik ini telah aktif sejak tahun 2001 dengan anggota yang berasal dari mancanegara. Lahir di Amerika Serikat, Debu terdiri dari 6 anggota laki-laki dan 6 perempuan di bawah bimbingan Syekh Fattaah sebagai guru tasawuf mereka.


Sebagian besar personel Debu berasal adari AS, namun ada pula yang dari Swedia, Inggris, dan Indonesia. Debu punya warna musik yang kaya dengan dentuman rebana dipadukan dengan alunan khas Timur Tengah. Tidak hanya berkutat di satu genre, mereka juga memainkan musik country, jazz, dan bahkan world music.

Mereka juga memakai berbagai instrumen dari beberapa negara sebagai pelengkap alunan melodi yang indah. Adapun alat-alat musik tradisional yang dimainkan antara lain santur dari Iran, tambura dari Turki, gendok-gendok dari Sulawesi Selatan. Mengalun harmonis dengan harpa, biola, bass dan perkusi, Debu membawakan lirik-lirik lagu bernuansa sufi yang menekankan kecintaan kepada Allah SWT.

Saat ini, sebagian besar personel Debu adalah anak-anak dari anggota terdahulu saat mereka masih eksis sebagai Dust on the Road di AS. Begitu berkarier di Indonesia, mereka mengalami perubahan formasi. Dulunya, beberapa personel adalah pengajar pesantren milik Universitas Muslim Indonesia, Makassar.

Debu pertama kali merilis album Indonesia bertajuk "Mabuk Cinta" pada tahun 2003. Diluncurkan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab, album ini disusul dengan "adik"-nya yakni "Makin Mabuk" setahun kemudian yang juga dirilis dalam bahasa Inggris.

Mulai dari debut, Debu aktif merilis album hingga tahun 2010. Selain merilis album sendiri, mereka juga aktif berkompilasi dengan artis lain dalam proyek album Islami hingga tahun 2017.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait