Stasiun TV Taiwan Minta Maaf Usai Keliru Laporkan Serangan Tiongkok
Dunia

Sebagai informasi, Tiongkok telah meningkatkan kegiatan militer di dekat Taiwan dalam dua tahun terakhir untuk menekan pulau itu agar menerima klaim kedaulatan Beijing.

WowKeren - Sebuah stasiun televisi Taiwan yang didukung pemerintah menyampaikan permintaan maaf pada Rabu (20/4). Pasalnya, mereka telah secara keliru melaporkan serangan Tiongkok di Taipei. Laporan  tersebut ditayangkan di tengah meningkatnya ketegangan militer Taiwan dengan Beijing.

Dalam siaran berita langsung pada Rabu pagi, stasiun televisi Chinese Television System secara keliru menunjukkan teks berita berjalan (running text) tentang kapal militer dan infrastruktur penting di dekat Taipei yang terkena rudal Tiongkok di bagian bawah layar. Running text tersebut meliputi peringatan seperti "perang bisa pecah", sebuah stasiun kereta api utama di Taipei dibakar oleh "agen-agen Tiongkok", dan presiden Taiwan menyatakan keadaan darurat.

Pihak stasiun televisi tersebut kemudian meminta maaf dalam buletin berita jaringan pada pukul 10 pagi. "Warga, tolong jangan terlalu panik. Kami dengan ini mengklarifikasi informasi dan meminta maaf," ujar seorang pembawa acara.

Menurutnya, peringatan tersebut dimaksudkan untuk agenda latihan dengan pemadam kebakaran di New Taipei City pada hari Selasa (19/4). Tapi running text tersebut secara keliru ditampilkan pada hari Rabu pagi karena kesalahan teknis. Untungnya, tidak ada tanda-tanda kepanikan di Taipei usai kesalahan yang tak disengaja itu.


Di sisi lain, Tiongkok telah meningkatkan kegiatan militer di dekat Taiwan dalam dua tahun terakhir untuk menekan pulau itu agar menerima klaim kedaulatan Beijing. Sedangkan Taiwan telah meningkatkan tingkat siaganya sejak Rusia menginvasi Ukraina, waspada terhadap potensi Tiongkok melakukan langkah serupa.

Pekan lalu, militer Taiwan telah merilis buku pegangan pertahanan sipil. Buku tersebut berisi informasi untuk warga tentang bagaimana menanggapi keadaan darurat, termasuk serangan militer, di tengah kekhawatiran akan invasi Tiongkok.

Buku pegangan setebal 28 halaman tersebut menampilkan kode QR yang dapat dipindai untuk menemukan lokasi perlindungan bom. Buku tersebut juga berisi instruksi keselamatan untuk serangan udara, kebakaran, runtuhnya gedung, dan pemadaman listrik besar-besaran.

Menurut pejabat Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan, Liu Tai-yi, buku manual tersebut akan meningkatkan kesadaran publik dan persiapan keselamatan ketika menghadapi militer atau kemungkinan krisis dan bencana lainnya. Liu mengungkapkan bahwa buku manual pertahanan Taiwan tersebut didasarkan pada panduan serupa dari Jepang dan Swedia. Nantinya, buku tersebut akan terus diperbarui dengan informasi lokal dari pemerintah kota dan kota madya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait