Ribuan Ekor Ternak di Jatim Terjangkit PMK, Gubernur Khofifah Duga Berasal Dari Hewan Impor Ilegal
Instagram/khofifah.ip
Nasional

Adapun empat kabupaten di Jawa Timur yang melaporkan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) antara lain adalah Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Mojokerto.

WowKeren - Ribuan ekor hewan ternak di Jawa Timur dilaporkan terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Padahal, Indonesia sudah bebas PMK sejak tahun 1986 dan mendapat pengakuan internasional pada tahun 1990.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa lantas menduga virus penyebab PMK tersebut berasal dari hewan impor ilegal. "Kemungkinan penularan ini didapat dari kambing atau domba yang diimpor secara ilegal dari negara yang belum bebas PMK," ungkap Khofifah di Surabaya pada Senin (9/5).

Hewan impor ilegal tersebut diduga sudah terjangkit PMK di negara asalanya dan kemudian menularkan virus ke hewan ternak di pasar hewan Jatim. Khofifah sendiri menginstruksikan agar pasar hewan di empat kabupaten Jatim yang melaporkan wabah PMK untuk ditutup sementara.

Baik hewan yang sehat maupun yang sakit diminta untuk diisolasi demi mencegah penularan virus. "Untuk hewan ternak yang sudah terkonfirmasi PMK sudah disiapkan obat-obatan, antara lain Analgesik dan Antibiotik yang disuntikkan," terangnya.


Adapun empat kabupaten Jatim yang melaporkan wabah PMK antara lain adalah Kabupaten Gresik dengan 402 ekor sapi potong dan Kabupaten Lamongan dengan 104 ekor sapi. Lalu Kabupaten Sidoarjo melaporkan wabah PMK pada 595 ekor sapi potong, dan Kabupaten Mojokerto melaporkan PMK pada 148 ekor sapi.

Sebelumnya, Khofifah telah menekankan bahwa wabah tersebut hanya menyerang hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba, hingga babi. Ia meminta masyarakat dan peternak untuk tidak panik karena penyakit itu tidak menular ke manusia.

"Penyakit ini tidak menular ke manusia, tapi menular ke sesama hewan. Saya mengimbau agar masyarakat tidak panik," ujarnya pada Sabtu (7/5).

Menurut mantan Menteri Sosial tersebut, Pemprov Jatim telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk menyediakan obat-obatan pada hewan ternak yang terjangkit wabah PMK. Langkah pengobatan dan deteksi juga bertujuan agar para peternak atau pemilik hewan tidak melakukan panic selling.

"Hal ini dilakukan untuk mengurangi panic selling," tukasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru