Uni Eropa Setuju Hapus Aturan Wajib Masker di Pesawat
Unsplash/Lukas Souza
Dunia

Direktur Eksekutif EASA Patrick Ky mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penggunaan masker tidak akan lagi diperlukan di semua penerbangan dan berlaku pekan depan.

WowKeren - Seiring dengan semakin longgarnya peraturan terkait pencegahan penyebaran virus corona yang tidak seketat sebelumnya, Uni Eropa tidak akan lagi mewajibkan pemakaian masker selama penerbangan.

Namun demikian, lembaga terkait pada Rabu (11/5) mengatakan jika mereka masih akan tetap merekomendasikannya sebagai perlindungan terbaik saat terbang. Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa membuat pembaruan, dengan mengatakan itu akan meringankan beban yang ditempatkan pada industri penerbangan komersial.

Direktur Eksekutif EASA Patrick Ky mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penggunaan masker tidak akan lagi diperlukan di semua penerbangan. Peraturan ini akan mulai berlaku efektif minggu depan.

"Mulai minggu depan, masker tidak lagi diperlukan dalam perjalanan udara dalam semua kasus," ujarnya. "Sejalan dengan perubahan persyaratan otoritas nasional di seluruh Eropa untuk transportasi umum."


"Bagi penumpang dan awak pesawat, ini merupakan langkah maju yang besar dalam normalisasi perjalanan udara," lanjutnya. "Namun penumpang harus berperilaku bertanggung jawab dan menghormati pilihan orang lain di sekitar mereka."

Selain itu, dia juga mengingatkan agar penumpang mempertimbangkan untuk mengenakan masker, terutama ketika mereka bersin-bersin atau batuk agar tidak mengganggu penumpang lainnya. "Untuk meyakinkan mereka yang duduk di dekatnya," imbuhnya.

"Sementara risiko tetap ada, kami telah melihat bahwa intervensi non-farmasi dan vaksin telah memungkinkan hidup kami untuk mulai kembali normal," kata Direktur ECDC Andrea Ammon dalam sebuah pernyataan. "Penting untuk diingat bahwa dengan jarak fisik dan kebersihan tangan yang baik, ini adalah salah satu metode terbaik untuk mengurangi penularan."

Ammon mengatakan pengembangan dan pembaruan berkelanjutan pada Protokol Keselamatan Kesehatan Penerbangan akan terus ditinjau mengingat risiko penularan yang belum sepenuhnya sirna dan varian baru yang terus muncul.

ECDC akan bekerja sama dengan EASA untuk menyesuaikan kebijakan yang dibutuhkan. "Operator perjalanan harus berhati-hati untuk memberi tahu penumpang tentang tindakan yang diperlukan secara tepat waktu," pungkas Ammon.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru