Jepang Sebut Warga Tak Perlu Masker di Luar Ruangan Asal Tidak Berbicara
Unsplash/Liam Burnett-Blue
Dunia

Siswa sekolah dasar tidak perlu memakai masker saat berada di luar ruangan selama kelas pendidikan jasmani atau istirahat selama jarak tetap dipertahankan.

WowKeren - Satu demi satu negara telah melonggarkan protokol pencegahan COVID-19 mereka. Salah satunya terkait pemakaian masker.

Jepang baru-baru ini mengatakan jika mengenakan masker saat di luar ruangan tidak selalu diperlukan bahkan jika jarak sosial yang cukup tidak dapat dipertahankan. Namun pada Kamis (19/5), panel ahli pemerintah memperingatkan bahwa itu dapat dilakukan jika orang-orang tidak berbicara satu sama lain.

Seorang pejabat mengatakan berdasarkan pandangan panel, pemerintah Perdana Menteri Fumio Kishida akan mengumumkan kebijakannya pada hari Jumat. Panel yang dipimpin oleh penasihat virus corona top Jepang Shigeru Omi, juga menyoroti pemakaian masker untuk siswa sekolah.

Menurutnya, siswa sekolah dasar tidak perlu memakai masker saat berada di luar ruangan selama kelas pendidikan jasmani atau istirahat selama jarak tetap dipertahankan. Ini menandai pertama kalinya panel kementerian kesehatan mengklarifikasi pendiriannya tentang perlunya memakai masker di luar ruangan.


Sebagaimana diketahui, persyaratan masker telah berkurang di luar negeri sejalan dengan kemajuan dalam vaksinasi terhadap COVID-19. Alhasil, perdebatan publik pun muncul tentang berapa lama lagi orang perlu memakai penutup wajah untuk memerangi virus corona.

Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan pekan lalu bahwa mengenakan masker di luar ruangan untuk melindungi dari virus corona tidak perlu asalkan jarak sosial dipraktikkan. Panel pada Kamis mengatakan orang-orang harus tetap memakai masker di angkutan umum yang ramai, dan mereka harus membawa masker untuk dipakai saat ramai di luar atau selama percakapan.

Sementara itu pada bulan Februari lalu, Panel merekomendasikan bahwa anak-anak prasekolah berusia 2 tahun ke atas memakai masker di tengah penyebaran varian virus omicron. Namun ada kekhawatiran bahwa mereka mungkin menderita kondisi yang berhubungan dengan panas.

Kekhawatiran lainnya adalah hal itu kemungkinan bisa menjadi hambatan dalam perkembangan anak-anak karena kesulitan dalam membaca ekspresi wajah. Oleh sebab itu, Panel menilai ini saatnya untuk mempertimbangkan kelonggaran masker. "Sudah waktunya untuk mempertimbangkan kembali ke ketidakseragaman yang membutuhkan pemakaian masker," kata Omi.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru