Kim Jong Un Tak Pakai Masker Hadiri Upacara Pemakaman Besar di Tengah Kekhawatiran Wabah COVID-19
AFP/KCNA
Dunia

Acara itu merupakan salah satu pemakaman kenegaraan terbesar di Korea Utara sejak kematian ayah Kim Jong Un. Kim hadir bersama ratusan tentara dan pejabat.

WowKeren - Presiden Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pemakaman besar seorang pejabat tinggi. Media pemerintah melaporkan peristiwa itu pada Senin (23/5) ketika Korea Utara mempertahankan klaim yang banyak diperdebatkan bahwa dugaan wabah virus corona mereda.

Korea Utara sebelumnya mengakui adanya wabah varian omicron yang menular, namun negara itu hanya menyatakan jumlah orang yang demam setiap hari dan mengidentifikasi hanya sebagian kecil dari kasus sebagai COVID-19. Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan Kim menghadiri pemakaman Hyon Chol Hae pada hari Minggu (22/5).

Dia merupakan seorang marshal Tentara Rakyat Korea yang memainkan peran kunci dalam mempersiapkannya sebagai pemimpin negara berikutnya sebelum ayah Kim, Kim Jong Il, meninggal pada akhir 2011. Kim terlihat membawa peti mati Hyon dengan pejabat tinggi lainnya yang mengenakan masker, namun dirinya sendiri tidak mengenakannya.


Itu merupakan salah satu pemakaman kenegaraan terbesar di negara itu sejak kematian ayah Kim Jong Un. Tayangan TV juga menunjukan bahwa Kim dan ratusan tentara dan pejabat yang memakai masker, juga membungkuk dalam-dalam di depan makam Hyon.

TV pemerintah sebelumnya menunjukkan ribuan tentara lainnya yang memakai masker mengenakan seragam hijau zaitun. Mereka berkumpul di alun-alun Pyongyang melepas topi mereka dan memberikan penghormatan diam-diam sebelum limusin pemakaman yang membawa tubuh Hyon berangkat ke pemakaman. Menurut KCNA ada banyak sekali tentara dan warga juga turun ke jalan untuk menyampaikan belasungkawa mereka.

Sementara itu, melansir AP, wabah yang sedang berlangsung di Korea Utara kemungkinan disebabkan oleh parade militer 25 April lalu dan acara terkait yang menarik banyak orang yang tidak mengenakan masker. KCNA melaporkan pada Senin ada 167.650 kasus demam baru telah terdeteksi dalam periode 24 jam terakhir. Dikatakan satu orang lagi meninggal dan tingkat kematian akibat demam adalah 0,002 persen.

Para ahli pun meragukan penghitungan Korea Utara. Hal itu mengingat 26 juta orang Korea Utara sebagian besar tidak divaksinasi dan sekitar 40 persen dilaporkan kekurangan gizi.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru