Warga Beijing Mulai Abaikan Aturan COVID-19, Kucing-kucingan dengan Aparat Nikmati Waktu di Luar
Pixabay/B_Me
Dunia

Warga Beijing tampaknya mulai lelah dengan kebijakan Zero-COVID di Tiongkok yang mengekang. Kini, sejumlah warga pun mulai nekat nikmati waktu di luar dan abaikan aturan COVID-19.

WowKeren - Tiongkok tampaknya sudah terlalu lama 'mengurung' penduduknya dalam lockdown dan sejumlah aturan ketat lainnya akibat pandemi COVID-19 panjang. Seperti diketahui, kebijakan Zero-COVID Tiongkok memicu penguncian massal, tes rutin, dan pembatasan pergerakan setiap kali kelompok infeksi muncul. Kini, sebagian masyarakat pun mulai mengabaikan aturan COVID-19. dan kucing-kucingan dengan aparat.

Warga Beijing memanfaatkan ruang kecil yang tersedia saat kontrol virus Corona Tiongkok makin dekat. Ada ibu-ibu yang mengadakan playdate di dekat taman yang ditutup. Maestro mahjong berkerumun di jalan-jalan dan anak-anak meneguk bir malam hari di trotoar yang dibarikade.

Sementara itu di Shanghai, semakin banyak penduduk yang diizinkan untuk keluar sebentar karena kota itu secara bertahap mereda dari penguncian yang diperpanjang. Mereka merayakan jam-jam pertama di luar dalam beberapa minggu dengan sampanye dan piknik di pinggir jalan.

Mereka, seperti Tuan Ma, yang berani keluar menghadapi permainan 'kucing dan tikus' dengan polisi serta otoritas kota yang menegakkan aturan virus yang ketat dan menutup akses ke tepi sungai dan tempat berkumpul lainnya. Sebuah tanda biru besar di dekat sungai menangkap pendekatan pihak berwenang: "Bersabarlah untuk menikmati sinar matahari saat pandemi berakhir".


Namun, puluhan orang terlihat melompati barikade atau menggeliat melalui pita polisi untuk berenang pada Senin sore yang hangat. Seorang pria paruh baya berdiri di air menyanyikan aria dari Opera Peking yang terkenal. Beberapa membawa kursi lipat, meja dan kompor gas kecil untuk memasak di luar.

Sejak restoran tutup, hanya mengizinkan bawa pulang, dan banyak blok perumahan yang tidak mengizinkan pengunjung, orang-orang mulai berpiknik di trotoar. Orang tua duduk di tepi sungai, makan semangka, sementara anak-anak mendayung di tepi sungai yang dangkal.

"Para penjaga datang dari waktu ke waktu dan mengusir kami. Tapi kami tidak peduli. Orang-orang frustrasi dengan pemotongan gaji dan PHK dan kami perlu bertemu dan curhat," kata Reiner Zhang, seorang perancang busana yang membentangkan tikar pikniknya di sudut jalan dekat Sungai Liangma.

"Kami membawa anak-anak ke sini untuk berolahraga. Dengan taman ditutup, tidak ada tempat untuk bermain, tetapi anak-anak mulai membuat ulah jika mereka terjebak di rumah sepanjang hari melakukan pelajaran onlin," pungkas Niu Honglin.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru