Jadi Saksi Terduga Korban, Mantan Staf Lain Akui juga Dipukuli Tanpa Sebab oleh Idol Generasi 1 CEO
Selebriti

Seorang mantan staf lain ikut membeberkan mengenai perilaku buruk dari seorang idol generasi 1 sekaligus CEO sebuah agensi yang sebelumnya terseret rumor pelaku kekerasan ke trainee.

WowKeren - Seorang mantan staf (D) ikut membeberkan mengenai perilaku buruk idol generasi 1 sekaligus CEO agensi (B) yang diungkapkan sebelumnya melakukan kekerasan ke mantan trainee A dan B. Kini, mantan staf lainnya (E) ikut angkat bicara mengenai CEO B.

E mengaku memberanikan diri meski takut setelah melihat beberapa orang mulai bicara. E menyebutkan tidak ingin muncul korban lainnya. E mengaku bahwa ia merasa bersalah kepada trainee A karena tidak bisa membantunya.

"Saya mengetahui kasus penyerangan yang terjadi pada Februari 2016, yang diungkapkan oleh seorang korban trainee melalui sebuah artikel. Mengetahui hal ini pada saat itu, saya merasa bersalah karena tidak dapat memberikan kenyamanan atau bantuan kepada korban. Setidaknya melalui artikel ini, saya ingin mengatakan, "Saya benar-benar minta maaf dan saya mohon maaf"," ungkap E.

E menyebutkan juga menjadi korban kekerasan dari CEO B bahkan sampai 2 kali. E memberikan penjelasan detail terkait dengan sikap kasar CEO B ini terhadapnya. Bahkan, CEO B memukulinya tanpa ada alasan yang jelas.

"Bahkan, saya juga diserang olehnya selama saya bekerja. Itu bukan serangan dengan tinju dan pipi seperti seorang trainee, tapi aku diserang dua kali. Selain penyerangan, saya juga mendengar sejumlah pelecehan verbal," jelas E.

"Serangan pertama terjadi selama perjalanan bisnis ke Qingdao, China pada tahun 2014. Setelah menyelesaikan jadwal saya dengannya, saya naik taksi ke restoran Korea. Saya duduk di kursi belakang di sebelahnya dan mengobrol dengannya, dan dia memukul kepala saya dengan tangannya yang bersarung tangan. Itu harga, bukan sejauh mana memukul chestnut madu. Itu terjadi begitu tiba-tiba, saya tidak ingat persis percakapannya," cerita E.

E melanjutkan, "Saya dipukuli tanpa mengetahui alasannya, dan saya merasa malu sekaligus bingung. Saya juga tidak mengerti, tapi saya cek kaca spion dulu untuk melihat apakah sopir taksi melihatnya. Saya tidak tahu mengapa saya dipukuli sampai saya tiba di restoran Korea. Setelah saya sampai di depan restoran, dia menghentikan saya di pintu masuk dan memberi saya khotbah, memukuli saya. Tanpa mengetahui penyebabnya, saya sangat kesal sehingga saya tidak bisa menahan diri untuk tidak malu. Kemudian dia membawa saya ke restoran dan memesan makanan."

CEO B kemudian berperilaku seakan tidak terjadi apa-apa bahkan tak meminta maaf dan justru mengirimkan foto makanan di restoran yang sebelumnya ia abadikan.


CEO B kembali melakukan kekerasan lagi kepada E pada 2019. E menyebutkan selama bekerja ia terus mendapatkan perkataan kasar.

"Serangan kedua terjadi di stasiun penyiaran KBS pada 2019. Sebelum naik ke panggung, saya mengisi mic in-ear-nya. Tapi dia tiba-tiba bertepuk tangan dengan kata "I-Ssi." Saya tahu bahwa dia biasanya orang yang tidak bisa mengendalikan emosinya dengan baik, dan itu tepat sebelum naik ke panggung, jadi saya tidak bisa bereaksi sama sekali," jelas E.

"Setelah itu, saya menelepon seorang kenalan yang sedang menunggu di luar (hari ketika kenalan saya menyetir karena tidak ada manajer), memberi saya sebotol air, dan meninggalkan tempat kejadian. Saya telah mengalami banyak pelecehan verbal dan penghinaan secara teratur, tetapi saya pikir itu adalah sesuatu yang harus saya tanggung. Ada orang yang berkata, 'Saya tidak berpikir saya memukulnya terlalu banyak karena saya seorang wanita'. Itu juga keputusan saya untuk bertahan dengan kekerasan dan pelecehan verbal, jadi saya menyalahkan semuanya pada saya," tambahnya.

E mengaku bahwa ia akhirnya keluar dari agensi tersebut karena tidak kuat dengan perlakuan CEO B. Ketika ia mengundurkan diri dan bertanya apa kesalahannya hingga dipukuli, CEO B justru tidak mengingatnya.

"Dia berkata, 'Kapan saya melakukan itu?' dan berkata, 'Sebaliknya, saya memukuli diri sendiri dan berteriak pada diri sendiri ketika tidak ada orang di sana.' Dia juga mengatakan, "Kenapa kamu berpura-pura baik" dan "Jangan berpura-pura baik" di depan karyawan baru,"

E mengaku sangat trauma atas pengalaman buruknya bahkan membuatnya menutup diri ke orang lain. Ia masih gemetar dan merasakan rasa sakit hati ketika memikirkan perlakuan CEO B. E juga mengaku telah banyak dihubungi wartawan atas masalah ini dan akhirnya ia berbicara agar tidak ada korban baru.

E memastikan bahwa ucapannya dapat dipercaya dan membeberkan bukti foto selama bekerja di agensi tersebut. Ia memastikan semua ucapannya bisa dipertanggungjawabkan dengan baik.

Foto mantan staf di agensi idol generasi 1

Sumber: Pann Nate

(wk/alfa)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait