2 Remaja di India Tewas Tertembak Selama Gelombang Demo Kasus Penghinaan Nabi Muhammad
Pixabay/mmamontov
Dunia

Dua remaja di India tewas saat polisi melepaskan tembakan sebagai upaya memadamkan protes terhadap pernyataan yang menghina Nabi Muhammad. Sementara ratusan pengunjuk rasa juga terluka.

WowKeren - Penghinaan terhadap Nabi Muhammad oleh pimpinan berkuasa India, Partai Bharatiya Janata (BJP) telah membakar kemarahan di dalam dan luar negeri. Unjuk rasa dan protes pun meletus di seluruh negeri. Sayangnya, aksi unjuk rasa itu malah memakan korban.

Dua remaja tewas dalam kekerasan di negara bagian Jharkhand, India timur, ketika polisi menindak protes atas pernyataan menghina Nabi Muhammad oleh dua pemimpin BJP. Keluarga Mudasir (14) dan Sahil Ansari (19) tekah mengkonfirmasi kematian mereka pada Al Jazeera.

Mereka menuduh bahwa polisi menggunakan kekuatan yang tidak proporsional terhadap para pengunjuk rasa yang melakukan pawai di Ranchi, ibu kota Jharkhand, setelah salat Jumat berjamaah. Di mana demo bertujuan menuntut penangkapan dari dua pemimpin BJP penghina Nabi Muhammad.

Tak hanya itu, puluhan pengunjuk rasa juga terluka setelah protes berubah menjadi kekerasan. Seorang perwira polisi senior di Ranchi juga terluka, menurut laporan media setempat. Seorang saksi mata mengatakan kepada Al Jazeera bahwa situasinya memburuk setelah umat Hindu mengorganisir protes balasan.


Sebelumnya diketahui bahwa BJP telah menangguhkan juru bicaranya Nupur Sharma karena membuat komentar menghina nabi Islam. Serta mengusir pemimpin lain, Naveen Jindal, karena tweet anti-Islamnya setelah reaksi diplomatik dari negara-negara Muslim. Partai nasionalis Hindu mengatakan pernyataan ofensif itu tidak mencerminkan posisi pemerintah dan bahwa komentar tersebut dibuat oleh "elemen pinggiran".

Mudasir ditembak di kepala oleh polisi dan dia meninggal karena luka-lukanya di Institut Ilmu Kedokteran Rajendra, kata pamannya Shahid Ayyubi kepada Al Jazeera. Sementara Kakak Sahil, Faizan, mengatakan bahwa dia terkena peluru di punggungnya saat pulang ke rumah setelah sholat.

"Peluru itu memecahkan ginjalnya dan dia meninggal di rumah sakit setelah beberapa waktu,” kata Faizan kepada Al Jazeera, menambahkan bahwa saudaranya bahkan bukan bagian dari protes. Sahil menjalankan bengkel aki di kota.

Sebuah kantor berita lokal juga mengkonfirmasi bahwa mereka meninggal karena luka tembak. Sementara seorang petugas polisi di Ranchi mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa "polisi terpaksa melepaskan tembakan untuk membubarkan pengunjuk rasa… yang mengakibatkan kematian dua orang".

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait