AS Krisis Tenaga Kerja, Lowongan Makin Terbuka Bagi Pelamar dengan Catatan Kriminal
Unsplash/Renan Kamikoga
Dunia

Perusahaan yang ingin merekrut karyawan melonggarkan kriteria mereka di tengah kekurangan tenaga kerja yang disebabkan oleh pengunduran diri besar-besaran.

WowKeren - Pengusaha di Amerika Serikat telah memperluas rekrutmen untuk para pencari kerja di tengah tekanan pasar kerja yang ketat. Para pengusaha saat ini tengah dihadapkan pada kekurangan tenaga kerja yang disebabkan oleh apa yang disebut sebagai pengunduran diri besar-besaran.

Sehingga, perusahaan yang ingin merekrut karyawan harus berusaha lebih keras. Salah satunya dengan memperluas kriteria mereka untuk mencari kandidat. Menurut analisis oleh platform rekrutmen Indeed, pengusaha sekarang lebih cenderung mempekerjakan kandidat dengan latar belakang kriminal.

Akibatnya, semakin banyak iklan yang diposting dengan kebijakan perekrutan "kesempatan yang adil". Seorang ekonom yang menulis untuk platform rekrutmen Indeed Hiring Lab AnnElizabeth Konkel, melaporkan bahwa pada Mei 2022, persentase lowongan pekerjaan dengan "kesempatan yang adil" meningkat sebesar 31 persen dibandingkan dengan Mei 2019.

"Pengusaha mempraktekkan perekrutan kesempatan yang adil dalam berbagai cara," ujarnya. "Seperti menghindari pertanyaan tentang hukuman pidana sampai tawaran bersyarat dibuat atau mengabaikan penangkapan jika hukuman diberhentikan."


Sedangkan perekrut lainnya, ada yang mengurangi rentang pemeriksaan latar belakang kandidat dari tujuh tahun menjadi hanya satu tahun. Menurut Hiring Lab, sebanyak 87 persen pengusaha menjalankan pemeriksaan latar belakang pelamar. Sedangkan di AS sendiri, antara 70 dan 100 juta orang memiliki catatan kriminal.

Banyak orang dengan catatan kriminal menghadapi diskriminasi dalam mencari kerja. Lebih dari 60 persen orang yang sebelumnya dipenjara menganggur satu tahun setelah mereka dibebaskan. Oleh sebab itu dengan adanya perluasan ini diharapkan dapat membuka kemungkinan bagi pencari kerja yang pernah ditangkap atau bersentuhan dengan sistem peradilan pidana.

"Meningkatnya pekerjaan orang-orang dengan catatan kriminal mungkin memiliki dampak sosial yang menguntungkan dan bertahan lama," jelas AnnElizabeth Konkel. "Penelitian menunjukkan memiliki pekerjaan membantu mengurangi residivisme sehingga memasukkan mantan narapidana ke dalam angkatan kerja bisa menjadi nilai tambah yang nyata bagi masyarakat."

Langkah ini selain bermanfaat untuk mendapatkan tenaga kerja yang luas juga membantu pemberi kerja menjaga upah tetap rendah. Mantan narapidana yang mencari pekerjaan dilaporkan berpenghasilan sekitar 40 persen lebih rendah.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru