Nikita Mirzani memberikan tanggapan terkait kasus Holywings yang diduga melakukan penistaan agama. Nikita lantas menyinggung bahwa penistaan agama banyak terjadi di Ibu Kota.
- Dessy Novitasari
- Rabu, 29 Juni 2022 - 09:42 WIB
WowKeren - Kontroversi Holywings belakangan ini menjadi sorotan publik. Bagaimana tidak, Holywings dinilai menistakan agama melalui promosi yang dibuatnya. Gara-gara tersebut, izin usaha 12 gerai Holywings di DKI Jakarta telah dicabut.
Terkait pencabutan izin itu, Nikita Mirzani mengaitkan tindakan yang diperlakukan kepada Holywings sebagai tindakan kurang adil. Terlebih bagi Nikita Mirzani, penistaan agama sudah banyak terjadi di Ibu Kota.
"Bicara tentang kasus penistaan agama, kayaknya banyak terjadi di ibu kota deh," tulis Nikita Mirzani di Instagram Story, Selasa (28/6).
Nikita Mirzani kemudian mengungkapkan satu per satu dugaan aksi penistaan agama yang harusnya juga mendapat perhatian. Pertama, Nikita membahas soal aksi Razman Arif Nasution saat mengolok-olok Denise Chariesta.
"Razman jelas mengumpamakan huruf-huruf Hijaiyah dijadikan olok-olok sebagai alat kelamin yang naik. Tapi kok enggak heboh ya? Ini para organisasi atau yang selalu membela agama Islam," kata Nikita Mirzani.
Selanjutnya, Nikita Mirzani menyinggung soal aksi Roy Suryo yang membuat meme stupa Candi Borobudur. Akan tetapi, kasus itu menghilang.
"Lalu tentang agama Buddha yang stupa Candi Borobudur mirip bapak Jokowi yang diunggah sama Roy Suryo juga kasusnya ilang gitu aja," ucap Nikita Mirzani.
Dari dua kasus tersebut, Nikita Mirzani berharap mereka juga mendapatkan sanksi tegas. "Jangan tebang pilih deh. Kasusin dong semua, biar keadilan sosial bagi seluruh umat beragama itu rata," tutur Nikita Mirzani.
"Di Indonesia ini ada enam agama yang diakui, bukan cuma Islam dan Kristen," pungkas Nikita Mirzani.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengambil langkah tegas dengan mencabut izin usaha 12 gerai Holywings usai melakukan promosi yang diduga menistakan agama. Keputusan diambil mengikuti arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
(wk/dess)
