Zimbabwe Kenalkan Koin Emas di Tengah Inflasi Tak Terkendali
pixabay.com/Ilustrasi
Dunia

Gubernur Bank Sentral John Mangudya mengatakan koin emas bertindak sebagai penyimpan nilai dan diharapkan dapat menurunkan permintaan terhadap dolar AS.

WowKeren - Zimbabwe akan mulai memakai koin emas sebagai alat pembayaran yang sah mulai akhir bulan ini. Pengumuman ini disampaikan oleh bank sentralnya ketika negara itu tengah berjuang keras untuk mengendalikan inflasi yang tak terkendali.

Inflasi yang tak terkendali telah melemahkan mata uang negara itu. Tingkat inflasi meningkat lebih dari dua kali lipat bulan lalu menjadi 191 persen, memicu ingatan akan hiperinflasi tahun 2000-an yang membuat dolar Zimbabwe didenominasi ulang tiga kali sebelum secara efektif ditinggalkan pada tahun 2009.

Nantinya, koin emas akan bertindak sebagai penyimpan nilai, sebagaimana dikatakan oleh Gubernur Bank Sentral, John Mangudya. Mangudya juga mengatakan bahwa dengan kehadiran koin emas maka permintaan terhadap dolar AS juga akan berkurang. Tingginya permintaan terhadap dolar AS disebut-sebut sebagai penyebab jatuhnya nilai mata uang lokal.

"Koin emas tersebut akan tersedia untuk dijual kepada masyarakat baik dalam mata uang lokal maupun dolar AS dan mata uang asing lainnya," katanya. "Dengan harga berdasarkan harga emas internasional yang berlaku dan biaya produksi."


Seorang pedagang mata uang asing Evans Mupachikwa sulit menerima kebijakan ini. Menurutnya, pemerintah negaranya telah dikenal tidak konsisten dalam membuat kebijakan sehingga dia tidak yakin untuk mempercayakan uangnya.

"Saya tidak bisa mempercayai bank sentral untuk memberi saya koin sementara mereka memegang uang saya," kata Evans. "Zimbabwe dikenal dengan inkonsistensi kebijakan. Bagaimana jika mereka bangun dan mengatakan bahwa koin tidak lagi dapat diperdagangkan."

Pedagang mata uang asing lainnya, Munesu Mandiopera, menyebut itu sebagai langkah yang gagal. "Emas itu mahal. Saya tidak berpikir banyak dari kita akan mampu membeli koin. Banyak yang akan terus menyimpan uang mereka di rumah," cetusnya.

Pada 2008 silam ketika uang kertas senilai seratus miliar dolar Zimbabwe beredar warga Zimbabwe kehilangan tabungan mereka termasuk uang pensiun ketika dolar Zimbabwe jatuh. Banyak orang Zimbabwe memilih untuk menyimpan uang di rumah alih-alih ke bank.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru