Vladimir Putin Terbuka untuk Diskusi Damai, Sebut Perang di Ukraina Baru Permulaan
Instagram/leadervladimirputin
Dunia

Di hadapan para pemimpin parlemen, Presiden Vladimir Putin mengatakan jika Rusia pada dasarnya masih terbuka dengan pembicaraan damai atau negosiasi terkait konflik di Ukraina.

WowKeren - Negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia sebagai buntut atas invasinya ke Ukraina yang dimulai pada akhir Februari lalu. Namun, alih-alih panik dengan serentetan sanksi yang didapat, Presiden Rusia Vladimir Putin justru kembali menantang Barat.

Pada Kamis (7/7), Putin mengatakan jika Rusia baru saja memulai perangnya di Ukraina. Dia menantang Barat yang mencoba untuk mengalahkannaya di medan perang. "Hari ini kami mendengar bahwa mereka ingin mengalahkan kami di medan perang. Apa yang bisa Anda katakan? Biarkan mereka mencoba," kata Putin.

"Kami telah mendengar berkali-kali bahwa Barat ingin melawan kami hingga orang Ukraina terakhir. Ini adalah tragedi bagi rakyat Ukraina, tetapi tampaknya semuanya menuju ke arah ini," lanjutnya. Rusia menuduh Barat mengobarkan perang dengan memukul ekonominya melalui serangkaian sanksi dan di lain sisi juga meningkatkan pasokan senjata ke Ukraina.


Di hadapan para pemimpin parlemen, Putin mengatakan jika Rusia pada dasarnya masih terbuka dengan pembicaraan damai atau negosiasi. Namun, dia juga mengingatkan jika peluang itu makin lama akan makin redup ketika perang dibiarkan semakin berlarut-larut.

"Semua orang harus tahu bahwa, pada umumnya, kami belum memulai apa pun dengan sungguh-sungguh," lanjutnya. "Pada saat yang sama, kami tidak menolak pembicaraan damai. Tetapi mereka yang menolak harus tahu bahwa semakin jauh, semakin sulit bagi mereka untuk bernegosiasi dengan kami."

Komentar Putin menjadi referensi pertama untuk diplomasi dalam beberapa minggu setelah pernyataan berulang Rusia yang menyatakan bahwa negosiasi dengan Kyiv telah gagal total.

Sementara itu, Mykhailo Podolyak selaku Kepala negosiator Ukraina mengatakan bahwa ada sejumlah syarat yang diperlukan untuk melanjutkan pembicaraan dengan Rusia. Yang mana, itu mencakup hal-hal seperti "Gencatan senjata. Penarikan pasukan Z. Kembalinya warga yang diculik. Ekstradisi penjahat perang. Mekanisme reparasi. Pengakuan hak kedaulatan Ukraina."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait