Reaksi Polisi Soal Ajakan Donasi Untuk Bebaskan 5 Tersangka Simpatisan Mas Bechi
Nasional

Lima simpatisan MSAT alias Mas Bechi telah diamankan di Mapolres Jombang dan ditetapkan sebagai tersangka karena terbukti menghadang polisi di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur.

WowKeren - Ajakan donasi uang untuk menebus lima orang simpatisan tersangka kasus pencabulan, Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi, beredar di aplikasi WhatsApp. Diketahui, kelima simpatisan MSAT telah diamankan di Mapolres Jombang dan ditetapkan sebagai tersangka karena terbukti menghadang polisi di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur.

"Shodaqoh dari simpatisan untuk mengeluarkan para tersangka dari Polres," demikian isi pesan yang beredar sejak Jumat (8/7), sehari setelah MSAT ditangkap polisi.

Kemunculan ajakan donasi untuk membebaskan kelima tersangka tersebut lantas membuat pihak kepolisian geram. Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha menilai kemunculan pesan tersebut menimbulkan pemahaman yang cenderung merendahkan nama baik institusi kepolisian.

"Kalau sampai ada pihak-pihak lain mengambil keuntungan, kami pastikan dari Polres Jombang akan melakukan tindakan tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," papar Giadi di Mapolres Jombang, Senin (11/7).


Lebih lanjut, Giadi menjelaskan bahwa pihaknya sudah mulai melakukan penyelidikan atas temuan tersebut. Terlebih pesan WA tersebut mencantumkan nomor rekening yang menjadi sarana untuk menghimpun donasi.

"Sejak mulai hari jumat beredar. Tercantum nomor rekening. Tidak ada besaran. Hanya permintaan bantuan. Atas nama lembaga. Nanti kami dalami, siapa yang meng-share. Masih kita dalami," tukasnya.

Di sisi lain, belakangan beredar sebuah video yang menunjukkan orasi pengurus Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) mengajak ratusan jemaah untuk berperang membela tarekat Shiddiqiyyah sehari setelah polisi melakukan upaya jemput paksa MSAT. Hal ini lantas memicu perhatian publik.

Ketua Umum Orshid Joko Herwanto menjelaskan bahwa video seruan perang itu dibuat di halaman kediaman Musryid Tarekat Shiddiqiyyah KH Muhammad Muchtar Mu'thi pada Jumat (8/7) sore. Menurutnya, pada saat itu, pengurus Orshid tengah menyambut kedatangan dari 318 orang yang dipulangkan dari Polres Jombang, yang terdiri dari 75 santri dan 243 jemaah Shiddiqiyyah.

Orator dalam video tersebut adalah salah satu pengurus Orshid yang bernama Edi Setiawan. Edi menyebut pada saat itu ratusan jemaah dan santri kembali dari Polres dalam kondisi kehilangan semangat, lunglai, dan menangis haru. Maka dari itu, ia pun memberikan semangat kepada mereka dengan seruan tersebut.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait