Denny Sumargo tidak bermaksud untuk menakuti-nakuti para korban pelecehan Julianto Eka saat memberikan nasihat dan masukan. Justru ia melakukan itu untuk membuat korban bisa lebih mempersiapkan diri.
- Marina Larasati
- Kamis, 14 Juli 2022 - 10:56 WIB
WowKeren - Denny Sumargo dikasih tunjuk beberapa video CCTV yang dijadikan bukti atas tindakan pelecehan Julianto Eka Putra (JEP) terhadap para siswinya. Salah satunya adalah video yang merekam aksi JE diduga habis melakukan pelecehan untuk kesekian kalinya di sebuah kamar hotel. Di mana hotel tersebut terletak berdampingan dengan Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI).
Di sittu salah satu korban menyebut jika JE dalam video CCTV tampak berlari terbirit-birit hingga bersembunyi seolah tak ingin aksinya diketahui orang. Terlihat pula seorang perempuan yang meruapakan kenalan korban juga diajak JE untuk masuk ke sebuah kamar hotel sebanyak dua kali di lantai yang berbeda.
Menanggapi bukti video CCTV tersebut, Denny Sumargo lantang mengutarakan pendapatnya yang bisa dikatakan berbeda dengan para korban. Densu, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa tidak ada bentuk kekerasan atau pemaksaan yang dilakukan JE dalam video tersebut.
"Yang kulihat itu ada perempuan dan laki-laki masuk ke kamar, entah apa yang terjadi kita tidak tahu. Tapi tidak ada bentuk pemaksaan. Jadi agak sulit buat kalian untuk menyatakan ini sebagai barang bukti," ujar Denny Sumargo mencoba jujur dalam tayangan podcast, Selasa (12/7).
Densu lantas menyarankan kepada para korban untuk mengumpulkan bukti yang lebih kuat lagi ketimbang video CCTV tersebut. Suami Olivia Allan ini juga memberi tahu dampak besar apa yang akan diterima korban jika seandainya JE dinyatakan tidak bersalah dan menang dalam kasus tersebut.
"Kalau kalian kalah, kalian sudah merusak nama seseorang, kita nggak ngomong benar-salah dulu ya. Kalian merusak nama seseorang, anggaplah itu terjadi pada kamu. Kamu tahu impact-nya sebesar apa? Gede lho," tuturnya lagi.
Jika hal itu sampai terjadi, bukan tidak mungkin JE akan melaporkan balik dan membuat hidup para korban menderita. "Kemungkinan besar orang itu bisa melakukan pergerakan hukum untuk melaporkan kalian kembali, dan itu bisa menjadi ancaman untuk menjatuhkan mental kalian," imbuh Denny Sumargo. "Udah dipikirin itu? Ini hidup mati masa depan kalian ada di sini, pertaruhannya antara kedua belah pihak nih."
Bukan bermaksud untuk menakut-nakuti, Denny Sumargo hanya ingin berlogika dan mengajak korban untuk melihat kemungkinan lain dari kasus ini. Sehingga mereka bisa lebih mempersiapkan diri untuk melawan JE yang tentunya bukan hal mudah.
"Kalian harus pikirkan baik-baik, supaya kalian bisa menang. Karena kalau tidak, dia serang balik kalian pas menang di putusan, habis kalian," pungkasnya. "Saya jujur sangat simpati dengan apa yang kalian lakukan. Kalau itu terjadi pada salah satu keluarga saya, tidak ada hukum, saya main rimba. Segitunya saya benci kelakuann itu, tapi saya ajak kalian berlogika dengan apa yang kalian alami."
(wk/lara)
