'Remarriage and Desires' Dinilai Lebih Populer di Luar Korea, Sutradara Pastikan Ini Sebelumnya
Instagram/netflixkr
TV

'Remarriage and Desires' disebut-sebut tengah menikmati popularitas di luar negeri dengan setia berada di 10 besar sejumlah negara dan bahkan di puncak daftar. Begini kata sutradara.

WowKeren - Drama original Netflix, "Remarriage and Desires" telah dirilis sejak 15 Juli lalu. Drama yang dibintangi Kim Hee Sun ini telah mencuri perhatian dengan berada di peringkat 3 Acara Televisi Netflix Indonesia per Selasa (19/7). Benarkah drama ini lebih populer di luar negeri alih-alih Korea Selatan?

Saat ini, "Remarriage and Desires" tengah menikmati popularitas globalnya. Hanya tiga hari setelah dirilis, Flix Patrol mencatat drama ini menempati peringkat pertama di Jepang, ke-3 di Singapura dan Indonesia, dan ke-4 di Thailand, Vietnam, dan Malaysia.

Selain itu, "Remarriage and Desires" berada di lima besar banyak negara di Asia dan 10 besar di 32 negara. Secara khusus, drama ini juga sangat populer di negara-negara Amerika Latin seperti Brazil, Dominika, Venezela dan Meksiko. Sedangkan di Korea Selatan drama ini setia di peringkat 2 setelah dirilis.

"Remarriage and Desires" menceritakan tentang skandal, balas dendam dan keinginan di pasar pernikahan ulang. Alur ceritanya berpusat pada perusahan informasi pernikahan kelas atas Korea Selatan bernama REX yang menyasar calon-calon pengantin dari kalangan dengan kartu hitam alias konglomerat super kaya.


Tokoh utama drama ini adalah Seo Hye Seung (Kim Hee Sun) yang telah kehilangan segalanya karena kehadiran orang ketiga dalam keluarga. Selain mencari suami kaya, Seo Hye Seung bermaksud membalas dendam dengan bergabung di REX.

Meski sekilas "Remarriage and Desires" tampak biasa saja, popularitasnya di luar negeri memicu pertanyaan. Kim Hee Sun dinilai menjadi faktor paling kuat, namun dari segi penceritaan yang seru dan bisa membunuh kebosanan agaknya juga menjadi alasan drama ini popiler.

Dalam wawancara sebelumnya, sutradara memastikan "Remarriage and Desires" bisa dicerna oleh penonton global. "Ketika aku mendengarnya akan dirilis di luar negeri, aku pikir harus memastikan bahwa aku tidak punya pilihan untuk membuatnya bisa ditonton sampai larut malam dan tamat dalam sekali duduk. Jadi aku berani bilang ini menghilangkan kebosanan," kata Kim Jung Min.

Materi provokatif menurut sutradara bukanlah alasan "Remarriage and Desires" disukai penonton luar Korea. Elemen-elemen menarik seperti pesta topeng dan pengerjaan yang tidak berlebihan menurutnya menjadi daya tarik utama drama ini. Sehingga membuatnya menjadi drama makjang yang tidak berlebihan.

"Orang-orang bilang pesta topeng dan petunjuk drone sangat mengesankan, tapi aku tidak ingin hal itu dibuat berlebihan atau dibuat-buat. Sebisa mungkin, aku mencoba mengekspresikan dalam suhu yang dekat dengan kenyataan. Kemungkinan terkesan dibut-buat ada, jadi aku meminta semua aktor bertindak realistis dan berakting dengan sungguh-sungguh," papar sutradara.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru