Ratusan Anak Haiti Kini Berlindung di Sekolah Usai Lolos dari Kekerasan Geng yang Tewaskan 400 Orang
Pixabay/ludi
Dunia

Anak-anak di Haiti terpaksa berpisah dengan orangtua dan tinggal di sebuah sekolah untuk berlindung dari serangan geng. Kekerasan geng telah menewaskan ratusan orang dan merusak rumah-rumah.

WowKeren - Anak-anak di Haiti kini berlindung di sebuah sekolah menengah bergengsi di Port-au-Prince. Ratusan anak itu sebelumnya telah melarikan diri dari kekerasan geng di kota Cite Soleil yang menewaskan sekitar 400 orang dan menghancurkan ratusan rumah bulan ini.

Anak-anak mulai dari remaja hingga balita tidur di ruang kelas di kampus Institution Saint-Louis de Gonzague, yang saat ini kosong untuk liburan musim panas. Mereka tidur di ruang kelas yang berfungsi sebagai asrama improvisasi.

Melansir Al Jazeera, anak-anak itu tampak mengobrol dan bercanda di halaman istirahat pada hari Jumat (22/7). Mereka bermain petak umpet atau permainan sepak bola improvisasi dengan botol plastik, ketika seorang reporter kantor berita Reuters tiba untuk mengajukan pertanyaan tentang situasi mereka.

“Anak-anak membutuhkan banyak bantuan,” kata Suster Rosemiline, seorang biarawati dari kelompok komunitas religius Keluarga Kizito, yang mengatakan bahwa dia berhenti menggunakan nama belakangnya setelah mengucapkan sumpahnya.


“Situasinya sangat buruk di mana mereka berasal. Kami menunggu makanan tetapi apa yang kami dapatkan tidak memuaskan anak-anak,” ungkap Suster Rosemiline, seraya menambahkan bahwa organisasinya berharap untuk memindahkan mereka ke lima lokasi lain.

Anak-anak itu adalah bagian dari kelompok yang mengenakan seragam sekolah untuk meyakinkan para pemimpin geng bahwa mereka sedang dalam perjalanan ke sekolah untuk menghindari perang. Hal itu diungkap seorang organisator masyarakat yang memimpin upaya untuk melindungi anak-anak itu.

Sebagian besar berada di sana tanpa orangtua mereka. Hal itu lantaran sebagian besar orangtua tidak dapat meninggalkan Cite Soleil karena kekerasan geng yang terus berlanjut, katanya, meminta untuk tidak disebutkan namanya karena takut akan pembalasan geng.

Anak-anak mulai berdatangan ke sekolah seminggu yang lalu, beberapa dari mereka bertelanjang kaki. Sebagian besar tidak punya tempat untuk kembali karena rumah mereka dibakar selama pertempuran antara geng G9 dan G-Pep.

Kekerasan dimulai hanya sehari setelah peringatan pertama pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Memperburuk situasi politik yang sudah penuh di negara Karibia dan membuat kekerasan geng melonjak.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait