Presiden Zelenskyy Awasi Pemuatan Kapal Ekspor Biji-Bijian Pertama Ukraina Sejak Awal Perang
Dunia

Menurut Zelenskyy, ekspor gandum akan dimulai dengan keberangkatan beberapa kapal yang sudah dimuat namun belum bisa meninggalkan pelabuhan Ukraina pasca serangan Rusia.

WowKeren - Ukraina dan Rusia telah meneken kesepakatan yang didukung PBB untuk mengizinkan ekspor jutaan ton biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam yang diblokade sejak perang dimulai lima bulan lalu. Pada Jumat (29/7) hari ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengunjungi salah satu pelabuhan utama Laut Hitam Ukraina untuk mengawasi persiapan ekspor biji-bijian.

"Kapal pertama, kapal pertama yang dimuat sejak awal perang," ujar Zelenskyy.

Menurut Zelenskyy, ekspor gandum akan dimulai dengan keberangkatan beberapa kapal yang sudah dimuat namun belum bisa meninggalkan pelabuhan Ukraina pasca serangan Rusia. Zelenskyy mengatakan bahwa penting bagi Ukraina untuk tetap menjadi penjamin keamanan pangan global.

"Pihak kami sepenuhnya siap. Kami mengirim semua sinyal ke mitra kami - PBB dan Turki, dan militer kami menjamin situasi keamanan," jelasnya.


Kunjungan Zelenskyy ke pelabuhan ini merupakan bagian dari dorongan Ukraina untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka hampir siap untuk kembali mengekspor jutaan ton biji-bijian ke dunia. "Menteri infrastruktur berhubungan langsung dengan pihak Turki dan PBB. Kami menunggu sinyal dari mereka bahwa kami bisa mulai," kata Zelenskyy.

Sementara itu, kesepakatan untuk mencabut blokade Rusia bertujuan untuk membantu mengurangi krisis pangan global yang telah membuat harga melonjak di beberapa negara termiskin di dunia. Ini merupakan kesepakatan signifikan pertama yang melibatkan Rusia dan Ukraina sejak serangan dimulai.

Meski begitu, kesepakatan itu dimulai dengan lambat dan hati-hati karena kompleksitas dan kekhawatiran tentang keselamatan awak kapal. Sudah seminggu sejak ditandatangani, dan belum ada biji-bijian yang meninggalkan port. Tetapi kedua belah pihak menghadapi waktu terbatas karena kesepakatan itu hanya berlaku untuk 120 hari.

Kedua pihak sepakat untuk memfasilitasi pengiriman gandum Ukraina dan biji-bijian lainnya dari rute Laut Hitam yang terhalang oleh perang selama lima bulan, serta pupuk dan makanan dari Rusia. Tujuannya selama empat bulan ke depan adalah untuk mendapatkan sekitar 20 juta ton biji-bijian dari tiga pelabuhan laut Ukraina yang diblokir sejak invasi 24 Februari. Itu memberikan waktu bagi sekitar empat hingga lima kapal curah besar per hari untuk mengangkut gandum dari pelabuhan ke jutaan orang miskin di seluruh dunia yang menghadapi kelaparan.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait