Tentara Israel Tembak Mati Remaja Palestina dalam Penyerangan di Kamp Pengungsi Jenin
Unsplash/Ahmed Abu Hameeda
Dunia

Penyerangan yang dilakukan tentara Israel di Kamp Pengungsian Jenin menewaskan seorang remaja Palestina berusia 17 tahun. Mereka juga menangkap aalah satu pemimpin paling senior dalam gerakan Jihad Islam Palestina

WowKeren - Serangan pasukan tentara Israel ke warga Palestina kembali memakan korban. Seorang remaja Palestina berusia 17 tahun tewas tertembak dalam serangan di kamp pengungsi Jenin di utara Tepi Barat yang diduduki

Pemuda itu, yang diidentifikasi sebagai Dirar al-Kafrini yang berusia 17 tahun. Ia tewas pada Senin (1/8) malam ketika penembakan terjadi antara tentara Israel dan pejuang Palestina di kamp tersebut. Kementerian kesehatan Palestina mengatakan al-Kafrini sudah meninggal ketika dia dibawa ke rumah sakit umum Jenin sebelum jam 11 malam (20:00 GMT).

Melansir Al Jazeera, Kementerian melaporkan bahwa seorang warga Palestina lainnya ditembak dengan peluru tajam di kaki dan dirawat di rumah sakit dalam kondisi sedang. Prosesi pemakaman al-Kafrini berlangsung di jalan-jalan kamp Jenin tak lama setelah pembunuhan itu.

Selama serangan itu, pasukan Israel menangkap salah satu pemimpin paling senior dalam gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) di Tepi Barat, Bassam al-Saadi. Mereka juga menangkap menantu laki-lakinya, Ashraf al-Jada, saat dia mengunjungi rumah al-Saadi di kamp tersebut.


Video dan gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan jejak darah di lantai rumah al-Saadi setelah penangkapan. Keluarga dan Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan tentara telah menyerang al-Saadi dan istrinya selama penangkapan. Istri Al-Saadi, Nawal, yang ikut terluka dirawat di rumah sakit.

Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "menangkap dua tersangka yang dipindahkan ke dinas keamanan umum untuk diinterogasi" pada Senin malam. Ia juga mengatakan tentaranya bertemu dengan tembakan langsung di kamp, dan mereka membalas.

Al-Saadi adalah mantan tahanan yang menghabiskan bertahun-tahun keluar masuk penjara Israel. Dia terakhir ditangkap pada 2018 setelah upaya lima tahun oleh tentara Israel untuk menemukannya, dan dibebaskan pada 2020. Dua putranya terbunuh selama invasi besar-besaran Israel ke kamp pengungsi Jenin pada 2002.

Serangan Israel di Jenin terjadi sebagai bagian dari upaya selama berbulan-bulan untuk menumpas perlawanan bersenjata yang meningkat di kamp pengungsi kota, di mana sayap bersenjata PIJ dan partai Fatah yang berkuasa aktif. Setidaknya 60 warga Palestina telah dibunuh oleh tentara Israel sejak awal tahun, sekitar sepertiga dari mereka berasal dari Jenin.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru