84 Orang Ditangkap Atas Kasus Gang Rape Mengerikan di Afrika Selatan
Pixabay/rebcenter_moscow
Dunia

Sampai disebut sebagai tindakan mempermalukan bangsa, 80 orang lebih ditangkap terkait kasus gang rape di Afrika Selatan. Para pelaku memperkosa pemeran wanita yang sedang syuting musik video di Krugersdorp.

WowKeren - Serangan seksual massal terhadap delapan wanita telah menggegemparkan Afrika Selatan. Presiden pun ikut mencelanya sebagai 'tindakan kebrutalan yang mengerikan'.

Lebih dari 80 orang ditangkap menyusul pemerkosaan berkelompok terhadap delapan wanita Afrika Selatan. Mereka muncul di hadapan pengadilan pada Senin (8/1) ketika menteri kepolisian menggambarkan serangan itu sebagai "memalukan bangsa".

Sekelompok pria bersenjata memaksa masuk ke dalam syuting video musik di dekat tempat pembuangan tambang di Krugersdorp, sebuah kota kecil di barat Johannesburg, pada hari Kamis. Delapan wanita muda dari pemeran diperkosa dalam sebuah insiden yang mengejutkan negara, yang memiliki salah satu tingkat kejahatan tertinggi di dunia.

"Apa yang terjadi di Krugersdorp hanya mempermalukan bangsa," kata Menteri Kepolisian Bheki Cele dalam jumpa pers pada hari Senin (1/8), melansir Al Jazeera. "Beberapa dari kehancuran itu permanen dengan anak-anak itu."


Geng menyerang kru dan pemain saat mereka menurunkan peralatan dan mempersiapkan set. Polisi menyalahkan imigran ilegal yang bekerja di tambang (dikenal secara lokal sebagai Zama Zama) dan menangkap 84 orang selama penggerebekan di daerah tersebut. Dua tersangka lagi tewas dalam baku tembak dengan polisi dan yang ketiga terluka dan dibawa ke rumah sakit setempat.

Pada hari Senin, mereka yang ditahan mulai muncul di pengadilan dengan tuduhan memasuki negara itu secara ilegal dan memiliki barang curian. Kepala Polisi Nasional Fannie Masemola mengatakan penyelidikan akan dilakukan jika para tersangka terkait dengan pemerkosaan. Belum ada seorang pun yang didakwa atas serangan seksual tersebut.

Sekelompok kecil demonstran berkumpul di luar pengadilan menuntut keadilan yang cepat. Beberapa memegang papan bertuliskan “Tidak ada jaminan bagi pemerkosa”, “Apakah saya selanjutnya?” dan “Tubuh saya bukan TKP”.

Insiden tersebut telah memicu perdebatan yang sedang berlangsung tentang apakah akan memperkenalkan kebiri kimia untuk pemerkosa. Dalam buletin mingguan Senin-nya, Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan "tindakan kebrutalan yang mengerikan adalah penghinaan terhadap hak perempuan dan anak perempuan untuk hidup dan bekerja dalam kebebasan dan keamanan" saat ia menyatakan "pemerkosa tidak memiliki tempat di masyarakat kita".

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait