Jangan Sampai Salah, Kenali 9 Tanda Seseorang Mengidap Penyakit Kleptomania
pixabay.com
SerbaSerbi

Kleptomania dan kasus pencurian untuk keuntungan pribadi adalah dua hal berbeda. Seseorang baru bisa didiagnosa menderita penyakit kleptomania bila terindikasi 9 tanda berikut.

WowKeren - Kleptomania adalah istilah yang kerap dipakai guna menyebut seseorang dengan gangguan kesehatan mental berupa dorongan atau keinginan untuk terus mencuri. Seringkali, kleptomania disamakan dengan kasus pencurian biasa.

Padahal, kleptomania dan kasus pencurian karena kebutuhan adalah dua hal berbeda. Meski sama-sama tak dibenarkan, pelaku kleptomania tak mencuri karena mereka lapar atau butuh uang. Pandangan itu dibenarkan oleh psikolog sekaligus pakar kesehatan Ashley Olivine, Ph.D, MPH.

"Ada perbedaan antara mencuri karena kebutuhan dan mencuri karena kleptomania. Mereka yang lapar, tidak punya uang, dan mencuri makanan untuk dimakan sendiri atau untuk memberi makan keluarga bukan mencuri karena kleptomania," kata Ashley Olivine, Ph.D, MPH.


Sementara, menurut American Psychiatric Association’s Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders menyebut kleptomania sebagai penyakit mental. Penderita biasanya tak mencuri karena adanya masalah finansial atau kebutuhan pribadi lainnya. Kleptomania paham bahwa perilaku mereka salah, namun mereka tak mampu mengendalikan keinginan untuk mencuri.

"Kleptomania adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan dorongan tak tertahankan untuk mencuri barang atau benda. Orang yang memiliki kondisi ini tahu bahwa mencuri itu salah tetapi tak memiliki kemampuan untuk menghentikan diri mereka sendiri," jelas American Psychiatric Association’s Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders.

Karena itu, WowKeren telah merangkum tanda-tanda seseorang dapat didiagnosis menderita penyakit kleptomania. Penasaran apa saja? Yuk, langsung simak dalam artikel berikut ini.

(wk/Sisi)

1. Tak Bisa Menahan Dorongan Ingin Mencuri


Tak Bisa Menahan Dorongan Ingin Mencuri
pixabay.com

Kleptomania muncul karena penderita sulit mengendalikan diri dan emosi mereka untuk melakukan hal berbahaya. Dorongan untuk mencuri begitu kuat meski penderita tahu bahwa tindakannya salah. Terapis Dan Brennan, MD membenarkan hal itu.

"Mereka mencuri hanya karena dorongan itu begitu kuat sehingga mereka tidak bisa menahannya. Ketika Anda memiliki masalah pengendalian impuls, Anda tidak dapat menahan godaan untuk melakukan hal-hal yang berbahaya atau berlebihan," kata Dan.

2. Mampu Membeli Atau Berkecukupan


Mampu Membeli Atau Berkecukupan
pixabay.com

Penderita kleptomania tak mencuri barang karena mereka tidak mampu membelinya. Kebanyakan penderita kleptomania memiliki finansial yang bagus. Namun, adanya masalah psikologis membuat mereka melakukannya. Hal itu disampaikan psikolog Kendra Cherry.

"Seringkali, barang curian tidak memiliki nilai bagi penderita kleptomania dan orang tersebut mampu membelinya. Orang dengan kondisi ini tidak mencuri barang berdasarkan insentif keuangan atau karena mereka mengingini barang yang mereka ambil," jelas Kendra.

3. Spontan Tanpa Rencana Atau Bantuan Orang Lain


Spontan Tanpa Rencana Atau Bantuan Orang Lain
pixabay.com

Penderita kleptomania umumnya melakukan pencurian secara spontan tanpa adanya perencanaan. Mereka tak memiliki alasan khusus untuk melakukan pencurian. Pakar dari Cleveland Clinic menyebut pelaku akan melancarkan aksinya dimanapun dan kapanpun saat keinginan untuk mencuri muncul.

"Perilaku kleptomania umumnya terjadi secara spontan, biasanya tanpa perencanaan dan tanpa bantuan atau kerjasama dari orang lain. Bahkan pelaku kleptomania yang sudah menikah akan merahasiakannya dari pasangan," menurut penjelasan pakar dari Cleveland Clinic.

4. Tak Mencuri Untuk Keuntungan Pribadi


Tak Mencuri Untuk Keuntungan Pribadi
pixabay.com

Kebanyakan penderita kleptomania tak mencuri demi keuntungan pribadi. Mereka juga tak mencuri barang berdasarkan nilai dan fungsinya. Pelaku kleptomania hanya ingin memuaskan keinginan mereka untuk mencuri. Psikolog Kendra Cherry menyampaikan hal demikian.

"Tidak seperti pengutil pada umumnya, pengidap kleptomania tidak mencuri secara kompulsif untuk keuntungan pribadi. Barang-barang itu tidak dicuri karena kebutuhan atau karena nilainya. Jenis barang yang mereka ambil biasanya berdasarkan dorongan yang muncul," terang Kendra.

5. Barang-Barang Yang Diambil Tak Pernah Digunakan


Barang-Barang Yang Diambil Tak Pernah Digunakan
pixabay.com

Selain tak mencuri demi keuntungan pribadi, penderita kleptomania biasanya tidak pernah menggunakan barang yang mereka ambil. Mereka akan memberikan pada teman atau keluarga bahkan tak segan mengembalikan pada pemiliknya. Hal demikian disampaikan psikolog sekaligus pakar kesehatan Ashley Olivine, Ph.D, MPH.

"Barang-barang yang dicuri biasanya disimpan, tidak pernah digunakan. Barang-barang juga dapat disumbangkan atau diberikan kepada keluarga dan teman. Bahkan secara diam-diam dikembalikan ke tempat di mana barang-barang itu dicuri," jelas Ashley.

6. Terus Menerus Dilakukan


Terus Menerus Dilakukan
pixabay.com

Keinginan untuk mencuri biasanya sudah menjadi kebiasaan bagi penderita kleptomania. Mereka akan terus menerus mencuri selama tak mendapat perawatan yang tepat. Bahkan pencurian yang dilakukan berisiko terjadi dalam skala besar. Psikiater Adjoa Smalls-Mantey menyetujui pendapat tersebut.

"Perilaku ini bersifat kelanjutan jika tak ditangani oleh ahli. Penderita akan terus menerus memiliki perasaan terikat dan keinginan untuk mencuri. Dorongan untuk mencuri mungkin datang dari waktu ke waktu atau mungkin terjadi dengan intensitas yang lebih besar atau lebih kecil," terang Adjoa.

7. Merasa Lega Usai Mencuri


Merasa Lega Usai Mencuri
pixabay.com

Penderita kleptomania biasanya tak memikirkan konsekuensi atau risiko yang akan terjadi karena tindakan mereka. Penderita biasanya akan senang dan lega bila pencurian mereka berhasil. Psikiater Daniel B. Block, MD membenarkan hal itu.

"Merasakan kesenangan, kelegaan atau kepuasan saat mencuri. Seseorang merasakan ketegangan atau antisipasi sebelum mencuri namun diikuti oleh kesenangan, kelegaan atau emosi positif lainnya setelahnya," kata Daniel.

8. Alami Penyesalan Usai Mencuri


 Alami Penyesalan Usai Mencuri
pixabay.com

Tak lama usai merasa senang dan lega, penderita kleptomania akan menyesal usai melakukan pencurian. Kemudian timbulah perasaan bersalah, takut, malu dan membenci diri sendiri. Hal itu lagi-lagi dibenarkan psikiater Daniel B. Block, MD.

"Begitu emosi positif memudar, kebanyakan penderita kleptomania merasa bersalah, malu atau menyesal. Merasa sangat bersalah, menyesal, membenci diri sendiri, malu atau takut ditangkap setelah pencurian," papar Daniel.

9. Pelaku Biasanya Menderita Gangguan Kecemasan Atau Ketergantungan Zat


Pelaku Biasanya Menderita Gangguan Kecemasan Atau Ketergantungan Zat
pixabay.com

Dalam beberapa kasus, penderita kleptomania didiagnosis menderita gangguan kecemasan parah bahkan ketergantungan obat atau zat. Delusi dan depresi yang mereka rasakan dapat mendorong perilaku berbahaya seperti mencuri.

Penelitian yang dilakukan Verrywell Mind menemukan bahwa 73 persen penderita kleptomania didiagnosis dengan gangguan afektif seperti kecemasan, bipolar atau paranoid. Para ahli juga telah membuktikan bahwa kleptomania ada kaitannya dengan penggunaan zat dan alkohol.

Nah, itu dia 9 tanda seseorang memiliki penyakit kleptomania. Jangan sampai salah mengartikan dengan kasus pencurian pada umumnya ya. Di next artikel, WowKeren akan mengulas faktor-faktor yang menyebabkan munculnya kleptomania. Nantikan ya. See you!

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru