Bikin Stres Kala Liburan, Kenali Faktor Penyebab Embrace Overpacking
Unsplash/Sander Sammy
Travel

Embrace Overpacking kala liburan bisa disebabkan karena berbagai macam faktor. Kenali, faktor penyebab overpacking guna terhindar dari stres saat liburan.

WowKeren - Animo masyarakat untuk melakukan traveling kian meningkat seiring pandemi Covid-19 yang mulai mereda. Para traveler pun berbondong-bondong mengunjungi tempat-tempat yang sejak lama mereka ingin tuju.

Terlalu lama tak liburan imbas pandemi membuat sebagian pelancong mengalami embrace overpacking. Istilah ini dipakai untuk menamai seseorang yang berkemas berlebih saat traveling. Overpacking telah diteliti dapat memicu stres kala liburan.


7 Kerugian lain dari overpacking juga sudah sempat dijelaskan WowKeren di artikel sebelumnya. Psikolog Lara Fielding mengimbau agar barang bawaan saat liburan diatur seefisien mungkin agar tak mengganggu kualitas traveling.

"Ternyata seberapa banyak kita berkemas berkaitan dengan pengalaman perjalanan pribadi, tujuan, ukuran koper atau kepentingan kita. Kita diharapkan menjadi pelancong yang efektif dan efisien yang dapat menentukan barang-barang terpenting yang kita butuhkan selama kita jauh dari rumah," kata Lara.

Lantas apa saja faktor penyebab seseorang mengalami embrace overpacking? Tak perlu bingung, WowKeren telah merangkumnya untuk sobat sekalian. Yuk, kenali 7 faktor penyebab overpacking di ulasan berikut ini.

(wk/Sisi)

1. Gaya Hidup


Gaya Hidup
Unsplash/Vidar Nordli-Mathisen

Pola hidup seseorang dinilai menentukan gaya liburan mereka. Seseorang yang cenderung tak praktis tentu akan ribet saat liburan. Mereka suka membawa barang-barang berlebih yang ujung-ujungnya tak terpakai. Psikolog Lara Fielding menyampaikan pendapat demikian.

"Ketika wanita mengenakan pakaian yang rumit, mereka juga terbiasa membawa beberapa macam tas dan barang. Gaya hidup mempengaruhi bagaimana Anda berlibur. Sementara mereka yang simpel suka gaya minimalis dan berhati-hati dalam berkemas," kata Lara.

2. Pakcing Dadakan


Pakcing Dadakan
Unsplash/Tim Mossholder

Menyiapkan barang bawaan secara mendadak sebelum liburan juga memicu overpacking. Waktu yang terbatas membuat Anda sulit memilah barang yang penting atau tidak untuk dibawa. Dokter Caroline Costello menyetujui pandangan tersebut.

"Beberapa orang berlibur tidak terlalu memikirkan rencana packing, Mereka berpikir bahwa berkemas adalah sesuatu yang harus dilakukan malam sebelum perjalanan. Waktu yang terbatas membuat mereka membawa seluruh barang ke dalam koper," ujar Caroline.

3. Ukuran Tas/Koper Terlalu Besar


Ukuran Tas/Koper Terlalu Besar
Unsplash/ConvertKit

Ukuran tas atau koper yang besar juga memicu keinginan untuk membawa banyak barang. Pegiat traveling dari SmarterTravel menyarankan untuk memilih koper ukuran kecil. Dengan begitu, mau tak mau palancong harus menyesuaikan barang bawaan dengan ukuran koper atau tas yang hendak dibawa.

"Jika tas Anda sangat besar, Anda akan kesulitan untuk tidak mengisinya sampai penuh. Solusinya gunakan tas yang lebih kecil agar Anda tahu batasan yang diperlukan. Setelah Anda memakai tas yang lebih kecil, Anda akan dipaksa untuk berkemas lebih sedikit," kata SmarterTravel.

4. Iklim Tak Tentu Di Tempat Tujuan


Iklim Tak Tentu Di Tempat Tujuan
Unsplash/Tommaso Pecchioli

SmarterTravel mengatakan iklim dan cuaca yang tak menentu di kota atau negara tujuan juga mempengaruhi cara berkemas pelancong. Terutama jika tempat yang hendak dituju sedang transisi musim. Mau tak mau, pelancong harus membawa pakaian-pakaian yang sesuai dengan musim tempat tujuan mereka.

"Perjalanan ke kota atau negara dengan iklim atau cuaca yang tak tentu selama musim transisi dapat menyebabkan Anda melakukan overpacking. Anda pun bingung dan khawatir akan cuaca yang tak menentu di tempat tujuan dan memutuskan untuk membawa semua jenis pakaian," jelas SmarterTravel.

5. Tak Punya Rencana Liburan Yang Matang


Tak Punya Rencana Liburan Yang Matang
Pexels/Vlada Karpovich

Rencana liburan yang kurang matang juga mempengaruhi cara berkemas para pelancong. Dokter Caroline Costello menyebut kondisi itu membuat mereka terjebak dengan barang bawaan yang penuh. Akibatnya, liburan terasa kurang nyaman lantaran Anda harus kesana-kemari dengan barang bawaan yang berat.

"Jika Anda tidak berpikir ke depan dan membuat rencana yang baik, Anda akan terjebak dengan barang bawaan yang penuh. Perjalanan Anda pun membawa tas yang berat kesana-kemarin. Belum lagi, biaya tambahan bila melewati batas ketentuan bagasi," kata Caroline.

6. Pemula


Pemula
Unsplash/krakenimages

Embrace overpacking biasa dialami oleh pemula. Seseorang yang jarang berlibur biasanya mengkhawatirkan banyak hal. Kondisi itu membuat mereka mengemas banyak barang. Hal itu disampaikan oleh pengamat budaya dan teknologi JD Shadel.

"Anda adalah seorang pemula yang khawatir kekurangan berbagai barang kala berada di tempat baru. Ikuti saran dari sekian banyak pelancong yang telah pergi sebelum Anda dan berkemaslah seminimal mungkin," terang Shadel.

7. Aktivitas Padat Selama Liburan


Aktivitas Padat Selama Liburan
Pexels/Andrea Piacquadio

Aktivitas padat selama liburan menyebabkan para pelancong mau tak mau harus membawa banyak barang. Pasalnya, mereka perlu bergonta-ganti pakaian selama jauh dari rumah. Kebutuhan dan perlengkapan yang diperlukan tentu juga akan banyak.

Mobilitas padat selama liburan biasanya membuat para pelancong membawa lebih dari satu tas. Bagi Anda yang hendak berlibur dalam durasi lama disarankan untuk mencari jasa pinatu atau laundry di tempat tujuan agar pakaian yang telah dicuci dapat dipakai kembali. Dengan begitu, pakaian kotor tak menumpuk.

Nah, itu dia 7 faktor penyebab munculnya embrace overpacking, masalah yang sering timbul kala hendak traveling. Semoga kegiatan liburan sobat WowKeren selalu berjalan lancar dan seru ya. Terus nantikan artikel menarik lainnya tentang overpacking. See you!

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru