Raditya Dika memberikan tanggapan soal kemungkinan resesi di tahun 2023. Alih-alih menakuti, Raditya Dika memberikan tips penting untuk masyarakat demi menghadapi resesi.
- Dessy Novitasari
- Senin, 17 Oktober 2022 - 12:44 WIB
WowKeren - Raditya Dika mengaku belakangan ini mendapat pertanyaan soal kemungkinan resesi tahun depan. Hal ini disampaikan Raditya Dika di laman akun Instagram pribadi.
Dalam unggahan tersebut, Radit membagikan tangkapan layar seorang netizen yang menanyakan soal resesi tahun 2021. Radit mengungkapkan jika Indonesia bisa jadi terdampak atau tidak terkait resesi itu.
"Baik IMF maupun Menkeu kita memprediksi kemungkinan akan terjadi resensi global tahun depan. Indonesia bisa saja terdampak/tidak," tulis Raditya Dika di Instagram.
Raditya Dika kemudian mengungkapkan akibatnya apabila terjadi resesi di Indonesia. "Jika terjadi, dengan situasi ekonomi yang menurun pasti semua lapisan masyarakat akan terkena imbasnya," ungkap Raditya Dika.
Meski begitu, Raditya Dika meminta masyarakat untuk tidak terlalu mengkhawatirkan sesuatu yang belum pasti. Namun, Raditya Dika meminta masyarakat untuk mempersiapkan diri apabila ada ancaman resesi di tahun 2023.
"Tapi dari pada takut oleh ketidakpastian di masa depan, energi dan pikiran kita bisa dialihkan untuk mempersiapkan diri dari sekarang," kata Raditya Dika.
Pria berusia 37 tahun itu memberikan dua tips saat menghadapi resesi. "Fokus kepada hal2 yang kita bisa kontrol. Mulai dari memperbesar dana darurat, sampai menghindari hutang konsumtif jangka panjang dulu, Mungkin terasa sulit tapi bukan berarti tidak bisa berusaha," pungkas Raditya Dika.
Para netizen pun membenarkan pernyataan Raditya Dika yang justru memberikan semangat, bukan untuk menakut-nakuti. "Ini nih, bukan terus menakut2i, tapi memberi semangat, makasih abang radit," komentar salah satu netter.
Dikutip dari sikapiuangmu.ojk.go.id, resesi dapat diartikan sebagai kondisi ekonomi negara memburuk karena penurunan Produk Domestik Bruto, meningkatnya pengangguran dan pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
(wk/dess)
