Berkaca Dari Tragedi Itaewon & Kanjuruhan, Kenali PTSD Masalah Psikologis Yang Muncul Pasca Trauma
Pexels/SHVETS production
Health

Yuk kenalan dengan istilah PTSD, masalah psikologis yang kerap dialami masyarakat, namun masih seringkali tak disadari. Amati juga beberapa gejala PTSD berikut.

WowKeren - PTSD adalah istilah populer yang kerap disematkan kepada seseorang yang sulit melupakan trauma masa lalu. PTSD merupakan kepanjangan dari post-traumatic stress disorder. Arti PTSD sendiri adalah gangguan mental yang dialami seseorang usai mereka menyaksikan atau mengalami peristiwa traumatis.

Peristiwa traumatis yang dimaksud bisa kecelakaan, pelecehan seksual, insiden perang, ancaman, pembunuhan dan pemerkosaan. Meski tak terlihat jelas, PTSD kerap terjadi di masyarakat. Hanya saja, mereka memilih untuk membiarkan perasaan tersebut.

Masyarakat yang awam akan masalah kesehatan mental seringkali tak menyadari bila mereka menderita PTSD. Kondisi ini diteliti dapat terjadi berminggu-minggu, bulanan bahkan bertahun-tahun pasca kejadian traumatis tersebut. Orang dengan PTSD memiliki pikiran dan perasaan yang intens terkait pengalaman buruk yang mereka alami.


Contoh dekat PTSD dialami oleh beberapa korban tragedi Kanjuruhan dan Halloween Itaewon. Banyak korban selamat dari dua insiden tersebut dilaporkan mengalami trauma. Begitu juga dengan semua staf instansi yang ditugaskan untuk menyelamatkan dan mengurus tragedi tersebut serta warga setempat yang tinggal di lingkungan sekitar TKP.

Tak cuman para korban selamat dan semua orang yang terlibat, insiden mengerikan itu juga menciptakan ketakutan bagi masyarakat. Hal itu dibenarkan Jung Jin Yong profesor psikiatri Rumah Sakit Universitas Ulsan.

"Ini menyebar sangat cepat melalui media berita dan media sosial, membuat orang-orang terpengaruh secara langsung dan tidak langsung, dan bahkan mereka yang tidak terpengaruh mungkin merasa tertekan dan frustrasi, cukup banyak menimbulkan rasa takut di seluruh masyarakat," kata Jun Jin Yong.

Penderita PTSD mungkin menghidupkan kembali traumatis masa lalu melalui kilas balik atau mimpi buruk. Jika kondisi itu terjadi, penderita PTSD akan sedih, takut, marah bahkan merasa terasing dari orang lain. Orang dengan PTSD mungkin menghindari situasi atau kejadian yang mengingatkan mereka tentang peristiwa traumatis.

(wk/Sisi)

1. Cara Mendiagnosa PTSD


Cara Mendiagnosa PTSD
Pexels/cottonbro studio

Guna mendiagnosa PTSD, dokter biasanya akan bertanya soal gejala dan riwayat kesehatan pasien. Kemudian, dokter akan lebih dulu memeriksa kondisi fisik pasien. Hal itu guna memastikan apakah PTSD yang diderita disebabkan karena kondisi fisik pasien.

Langkah selanjutnya, dokter akan melakukan evaluasi secara psikologis. Di sini, dokter akan mulai banyak bertanya soal emosi pasien dan kejadian-kejadian yang dialami di masa lalu. Di tahap ini, dokter ingin menggalih penyebab pasti pasiennya mengalami PTSD.

Biasanya dokter atau psikolog memvonis pasiennya mengalami PTSD bila mengalami gejala atau kondisi tertentu. Beberapa kondisi atau gejala tertentu yang menjadi patokan apakah pasien mengalami PTSD dijelaskan WowKeren dalam beberapa poin berikut.

2. Intrusi


Intrusi
Pexels/John-Mark Smith

Gejala intrusi ditandai dengan kemunculan mimpi buruk yang cukup sering. Pasien juga kerap berkilas balik akan peristiwa traumatis yang mereka alami. Kondisi ini akan begitu menyiksa pasien karena mereka mungkin merasa sedih, marah bahkan menangis. Bila tanda ini muncul kemungkinan pasien mengalami PTSD. American Psychiatric Association membenarkan hal demikian.

"Pikiran yang mengganggu seperti ingatan yang berulang dan tidak disengaja. Bisa juga munculnya mimpi buruk atau kilas balik dari peristiwa traumatis. Kilas balik mungkin begitu jelas sehingga orang merasa bahwa mereka sedang menghidupkan kembali pengalaman traumatis," jelas American Psychiatric Association.

3. Menghindar


Menghindar
Pexels/cottonbro studio

Seseorang yang mengalami PTSD cenderung akan menghindari orang, situasi atau kondisi yang membuat mereka teringat akan trauma masa lalu. Penderita PTSD juga berusaha menghindar dari obrolan atau percakapan akan kejadian traumatis. Hal itu lantaran mereka tak mau teringat akan pengalaman menyakitkan. American Psychiatric Association kembali membenarkan pendapat tersebut.

"Pasien PTSD akan menghindari segala hal yang mengingatkan mereka akan peristiwa termasuk menghindari orang, tempat, aktivitas, objek, dan situasi yang dapat memicu ingatan menyedihkan. Mereka juga menolak berbicara tentang apa yang terjadi atau bagaimana perasaan mereka tentang hal itu," tinjau American Psychiatric Association.

4. Sulit Tidur & Konsentarasi


Sulit Tidur & Konsentarasi
Unsplash/Sander Sammy

National Health Service (NHS) UK melihat gangguan tidur seperti insomnia juga menjadi salah satu gejala PTSD. Kondisi ini juga memicu pasien PTSD mengalami kesulitan berkonsentrasi. Akibatnya, aktivitas atau segala hal yang mereka lakukan tak bisa berjalan maksimal.

"Mereka mungkin juga mengalami masalah tidur, seperti insomnia , dan sulit berkonsentrasi. Gejala-gejala ini seringkali parah dan cukup persisten untuk memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan sehari-hari orang tersebut," bunyi penelitian NHS.

5. Gejala Kognisi


Gejala Kognisi
Pexels/SHVETS production

Beberapa orang yang mengalami trauma biasanya kesulitan mengingat detail peristiwa tragis yang terjadi. Mereka bahkan kesulitan mengingat hal-hal penting dalam peristiwa tersebut. Gejala kognisi juga merujuk pada pikiran atau perasaan mereka yang selalu diselimuti hal-hal negatif seperti meragukan diri sendiri atau berprasangka buruk terhadap orang lain.

"Ketidakmampuan untuk mengingat aspek-aspek penting dari peristiwa traumatis, pikiran dan perasaan negatif yang mengarah pada keyakinan yang berkelanjutan dan menyimpang tentang diri sendiri atau orang lain misalnya, 'Saya buruk' 'Tidak ada yang bisa dipercaya'," kata American Psychiatric Association.

6. Perubahan Suasana Hati


Perubahan Suasana Hati
Pexels/Pixabay

National Library of Medicine (NLM) meneliti gejala PTSD juga ditandai dengan perubahan suasana hati secara tiba-tiba. Ketika pasien PTSD mengingat trauma masa lalu, mereka mendadak bisa sedih, marah, ketakutan bahkan menyalahkan diri sendiri. Kondisi ini membuat mereka kesulitan merasakan kebahagiaan atau kepuasan.

"Muncul perasaan menyalahkan diri sendiri atau orang lain. Juga perubahan suasana mendadak menjadi ketakutan, marah, rasa bersalah atau malu yang berkelanjutan. Penderita juga merasa sering merasa terasing dari orang lain atau tidak mampu membentuk emosi positif (kehampaan kebahagiaan atau kepuasan)," tinjau National Library of Medicine.

7. Kehilangan Minat & Bakat


Kehilangan Minat & Bakat
Unsplash/Tom Morel

Penderita PTSD biasanya kehilangan ketertarikan akan banyak hal. Tak jarang, bakat dan kemampuan pasien PTSD memudar usai mengalami pengalaman traumatis. Kondisi ini memicu stres dan sulitnya berpikir positif.

Sulitnya berpikir positif juga menimbulkan masalah lain seperti ledakan kemarahan, suka berperilaku sembrono dan mudah tersinggung. Bila PTSD tak segera ditangani, tentu akan berisiko memicu dampak yang lebih besar.

Nah, itu dia artikel seputar PTSD yang sudah dirangkum WowKeren. Semoga artikel di atas membantu sobat WowKeren mengenali apa itu PTSD dan gejalanya. Stay safe and healty, semoga senantiasa terhindar dari masalah PTSD ya. See you!

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait