Arie Kriting Tuai Sanjungan Selangit Di Tengah Kehebohan Mertua Tak Anggap Indah Permatasari Anak
Instagram/arie_kriting
Selebriti

Arie Kriting mengungkapkan pemikiran cemerlangnya soal sebuah tradisi serta bahasa daerah. Pemikiran Arie Kriting ini pun tuai sanjungan selangit di tengah kehebohan sang mertua tak akui Indah Permatasari putrinya.

WowKeren - Hal berakaitan dengan Arie Kriting nyaris kerap dikaitkan atas pernikahannya bersama Indah Permatasari yang sampai saat ini belum dapatkan restu dari Nursyah. Sosok Nursyah sendiri merupakan ibu dari Indah.

Meski ia dan Indah bahagia dalam menjalani rumah tangganya hingga dikaruniai buah hati menggemaskan, namun rupanya hal itu tetap tak membuat hati Nursyah terbuka. Bahkan baru-baru ini Nursyah koar-koar tak lagi akui Indah sebagai anaknya.

Di tengah kehebohan itu, sosok Arie justru banyak disoroti lantaran pemikiran cemerlangnya. Ia seakan tutup telinga dari pernyataan sang mertua. Arie fokus kembangkan karier ketimbang berikan respons dari berbagai pernyataan Nursyah yang memojokkannya.

Seperti yang terlihat baru-baru ini kala ia membahas soal tradisi serta pentingnya lestarikan bahasa daerah. "Alhamdulillah saya itu bisa empat bahasa daerah. Saya bisa bahasa Wakatobi, bisa bahasa Wolio, bisa bahasa Banjar sedikit-sedikit, bisa bahasa Jawa sedikit-sedikit," ujar Arie Kriting saat menjadi pembicara di acara Najwa Shihab, "Mata Najwa".


"Karena menurut saya menguasai bahasa daerah itu mempunyai kenikmatan tersendiri, karena diksinya itu unik-unik, aneh-aneh. Bahasa Tomia yang saya kuasai itu, bahasa Wakatobi yang saya kuasai ini, di keluarganya saya, di generasinya saya, kami lima bersaudara yang bisa menuturkan itu cuma tinggal saya sendiri. Empat adiknya saya cuma bisa paham tapi tidak bisa menuturkan. Sehingga kalau saya tidak berhasil ajar anaknya saya bahas Tomia maka bahasa itu akan punah di garis keturunan saya," jelas Arie Kriting lagi.

Tak hanya itu, Arie bahas pula mengenai konten-konten saat ini yang lebih sering menggunakan bahasa Inggris. Sehingga menurutnya jika dibiarkan tak ajarkan anak bahasa daerah sejak kecil makan hal itu akan cepat punah.

"Apalagi serbuan media juga kan sudah semakin masif ya,ya sykur-syukur kalau kontennya berbahasa Indonesia, seringnya juga adalah konten bahasa Inggris. Semakin tidak ada ruang untuk bahasa daerah masuk ke sana gitu," pungkas Arie Kriting.

Unggahan yang dibagikan oleh tim "Mata Najwa" sekaligus di Instagram Najwa itu langsung menuai beragam komentar netter. Hampir kebanyakan dari netter setuju dengan pemikiran brilian Arie hingga lemparkan pujian selangit.

(wk/devi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait