Tamara Tyasmara Akui Tahan Emosi saat Diteriaki Oknum Keluarga YA
Instagram/tamaratyasmara
Selebriti

Beberapa oknum keluarga daan sahabat YA sempat meneriaki Tamara Tyasmara sebagai pembohong. Menanggapi hal ini, Tamara pun mengaku tidak menyangka sekaligus geram.

WowKeren - Rekonstruksi kematian putra Tamara Tyasmara dan DJ Angger Dimas, Dante, telah digelar pada Rabu (28/2). Rekonstruksi sendiri digelar di dua lokasi, yakni Polda Metro Jaya dan kolam renang tempat Dante meninggal dunia.

Dalam kesempatan tersebut, keluarga tersangka YA juga ikut menyaksikan dan memberikan dukungan untuk mantan kekasih Tamara itu. Beberapa oknum keluarga daan sahabat YA sempat meneriaki Tamara sebagai pembohong.

Menanggapi hal ini, Tamara pun mengaku tidak menyangka. Ia merasa geram dan bingung dengan reaksi yang ditunjukkan oleh keluarga YA.

"Ya keluarganya kan di situ pada teriak-teriak ngatain aku. Segala aku diminta jujur segala macam. 'Tamara jujur kamu!'," ujar Tamara kepada detikcom baru-baru ini. "Ya apa yang aku harus jujur? Aku udah jujur loh. Terus mereka bilang juga difitnah, jadi mereka kayak nyudutin aku."

"Makanya pas sampai dalam, aku langsung ke Arfandi (tersangka) gitu. Teriakan mereka itu enggak banget, enggak menghargai mereka yang lagi rekonstruksi," lanjut Tamara. "Aku di sini korban kok, aku ngerasa kok jadi aneh. Aku dari kemarin fokus untuk Dante. Aku nggak ada menyudutkan Arfandi. Aku sudah percaya sama kepolisian aku nggak ada mau main hakim sendiri."


Di sisi lain, alasan YA saat menengok ke kanan dan ke kiri sebelum menenggelamkan Dante kini terjawab sudah. Rupanya, saat itu perhatian YA sedang terganggu dengan kegiatan pelatihan renang yang ada di kolam yang sama.

"Jadi, menurut pengakuan tersangka di dalam penyidikan bahwa saat dia menengok ke kiri dia mendengar teriakan dari pelatih. Ada kegiatan pelatihan renang juga di sekitar situ, dia tertarik melihat kegiatan itu," kata Efriandi selaku kuasa hukum YA. "Di dalam keterangan penyidik bukan melihat CCTV tapi melihat adanya satu kegiatan lain di kolam renang itu yang bersuara keras."

"Sudah dicatat dalam penyidikan bahwa itu bukan dalam rangka memantau CCTV melainkan ada kegiatan tertentu pelatihan di mana suaranya keras, itu mengalihkan perhatian dia makanya nengoknya sekilas aja. Bukan seperti sangkaan sebelumnya melihat CCTV," tambah Efriandi.

Sementara itu, Angger sendiri menyebut bahwa aksi YA sangat kejam. Apalagi, sang anak juga sempat terlihat ditendang oleh tersangka.

"Ya teman-teman nilai saja ya seperti apa, kalau dari saya sih ya itu kejam," kata Angger. "Saya paling mengenaskan pas anak saya ditendang. Enggak bisa pakai kata-kata saya."

Usai melakukan rekonstruksi, kini pihak kepolisian akan melakukan pendalaman kembali. Jika sudah selesai, maka berkas kasus ini akan segera disidangkan.

(wk/diah)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait