Netter menilai sanksi dari KPI tersebut hanya bentuk teguran yang dirasa tak cukup.
- Intan Novela Setya Monikasari
- Kamis, 29 November 2018 - 11:06 WIB
WowKeren - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memberikan sanksi untuk empat stasiun televisi yang menayangkan aksi penggerebekan Vicky Prasetyo pada sang istri Angel Lelga. Adalah RCTI ("Silet"), Trans TV ("Insert Pagi", "Insert Siang", "Insert Today"), iNews TV ("Silet", "Intens Reborn"), dan Trans 7 ("Selebrita Pagi").
Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu publik dibuat heboh dengan drama rumah tangga Angel dan Vicky. Angel yang masih menjadi istri sah Vicky, digerebek sang suami di kediamannya pada 19 Oktober 2018 pukul 02.00 WIB dini hari. Dalam aksi penggerebekannya itu, Vicky turut membawa awak media untuk meliputnya.
Yuliandre Darwis selaku ketua KPI Pusat menilai program-program tersebut telah melanggar Pasal P3 dan SPS KPI tahun 2012. Antara lain Pasal 13, Pasal 14 Ayat (2) dan Pasal 21 Ayat (1) P3 (Pedoman Perilaku Penyiaran), serta Pasal 13 Ayat (1), Pasal 15 Ayat (1) dan Pasal 37 Ayat (4) huruf a SPS (Standar Program Siaran).
Sikap KPI yang memberi sanksi untuk keempat stasiun televisi tersebut kemudian menjadi perbincangan hangat usai pemberitaan itu diunggah oleh akun televisi Instagram, @dunia_tv. Berbagai respon netter pun meramaikan kolom komentar.
Namun dari sekian tanggapan, tak sedikit netter yang "menyindir" KPI. Mereka menilai jika sanksi dirasa kurang pas untuk membuat keempat stasiun televisi di atas jera. Netter juga berharap, KPI mampu bersikap lebih tegas lagi.
"Sanksi tegas sanksi tegas ..sanksi tegas..ah paling cm teguran biasa..klo mau ksh sanksi itu sekalian aja skors penayangan sebulan ato gmn..jgn cm teguran..dan sekalian jg acara2 yg penuh gimick di sanksi..rumah uya dll..." komentar akun @kanged***. "Kalo sy pribadi cuma bisa bicara...utk KPI HARUS LEBIH TEGAS ..kepada tv swasta yg suka ksh berita yg gk bermanfaa," sahut akun @cleopa***.
"Adu kenapa gk sekalian gk di tutup aja si," tulis akun @kartika***. "Alhamdulillah KPI pusat harus tegas dalam setiap program yg di tayangkan stasiun televisi swasta nasional agar program ny bisa berbobot," balas akun @farid***.
(wk/inta)
