Segera Beroperasi, Anies Baswedan Janji Naik MRT untuk Pergi Pulang Kantor
Instagram/aniesbaswedan
Nasional

Anies memastikan bahwa proses perizinan MRT saat ini sudah berada di tahap final.

WowKeren - Pemerintah DKI Jakarta terus berupaya mengurangi angka kemacetan di wilayah ibukota. Salah satunya dengan menghadirkan moda transportasi massal seperti MRT (Mass Rapid Transit).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji akan menggunakan moda transportasi MRT untuk pergi dan pulang ke kantor. Hal itu ia sampaikan bertepatan saat dilakukannya uji coba MRT Rute Lebak Bulus-Bundaran HI. "Saya akan mulai menggunakan MRT untuk berangkat pulang kantor," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/3).

Hal itu sangat mungkin untuk dilakukan sebab jam operasi MRT sudah dibuka mulai pukul 05.30 WIB sampai 22.00 WIB. "MRT beroperasi mulai 05.30 WIB tiap hari sampai 22.00 WIB malam. Sudah berfungsi untuk umum, memang dibukanya pukul 08.00 WIB, tapi secara operasional sudah," terang Anies.

Terkait masalah perizinan, Anies memastikan bahwa semuanya sudah diselesaikan. Saat ini, finalisasi perizinan sudah berada pada tahap final.


"Sudah alhamdullilah baik tadi pagi kita rapat khusus soal MRT untuk persiapannya," terang Anies. "Semua finalisasi proses perizinan sudah pada fase final. Kemudian proses pengangkutan juga berjalan lancar."

Sementara itu, belum ada kejelasan mengenai tarif MRT sendiri. Sebab, kesepakatan tersebut masih menunggu keputusan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta. Saat ini, pihak Dewan masih membahas berapa besaran subsidi yang sesuai untuk diberikan pada MRT.

"Itu masalah Public Service Obligation (PSO) yang ada di subsidi," kata Sekretaris Komisi C James Arifin Sianipar dilansir dari CNN Indonesia, Rabu (13/3). "Kalau subsidi kan uangnya rakyat, yang menikmati LRT dan MRT nih, tentunya harus ada kajian mereka."

James mengatakan bahwa besarnya PSO juga harus disesuaikan dengan jumlah target penumpang MRT setiap harinya. Ia tak ingin kejadian sebelumnya terulang lagi ketika pihaknya menentukan PSO Trans Jakarta sebesar Rp 3,2 triliun, dimana angka ini terlalu besar dibanding kebutuhan yang ada.

"Dan berapa angka penumpang nya setiap hari dan berapa orang yang kita subsidi. Kan harus ada hitung-hitungan nya," terang James. "Jangan terulang lagi untuk yang sekarang ini."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru