Cita Citata mengingatkan netter untuk tak memberikan komentar yang berbau SARA atas postingannya ini. Tapi peringatan itu tak digubris oleh sejumlah netter.
- Nur Khotimah
- Senin, 08 April 2019 - 10:47 WIB
WowKeren - Cita Citata baru saja membagikan potret seru saat dirinya berada di Bali. Pedangdut cantik itu rupanya berkesempatan untuk ikut melakukan upacara umat Hindu yang disebut Melukat. Cita melakukan upacara pembersihan jiwa dan pikiran ini bersama Mario Lawalata.
Mengiringi postingan ini, Cita meminta netter di Instagram untuk tak memberikan komentar berbau SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) atas foto ini. Pelantun hits "Aku Mah Apa Atuh" itu mengaku ikut melakukan upacara ini semata-mata untuk menghargai budaya Bali.
"Pertama kali dapat local experience.. please jangan rasis dan bawa2 agama ya," buka Cita. "Tradisi upacara 'melukat' ini aku lakukan semata mata untuk saling menghargai kebudayaan yang ada di Bali .. karna aku seneng banget sama Bali .. katanya 'melukat' bisa membuka cakra , menetralisir pencemaran tubuh manusia, mengurangi bekas-bekas pengaruh hewani, dan membersihkan pengaruh negatif, magic ataupun mengobati penyakit."
Meski sudah diperingatkan, postingan ini ternyata tetap menimbulkan kontra dari sejumlah netter. Mereka menegur Cita yang melakukan ritual agama lain dalam kesempatan itu. Sejumlah netter mengingatkan pedangdut kelahiran 1994 itu untuk melakukan cara lain dalam menghargai sebuah budaya.
"Menghargai bukan berarti harus mengikuti nya bukan?? Buka lagi sejarah nabi dimana surat al kafirun turun," tegur netter. "Ttp aja lah mba cita,,, silahkan cinta alam dan budayanya, keyakinan mah jgn suka ikt2an,, klo mau begt2uan mending rukyah aja," sambung akun @junixxxxxri91. "Klu menghargai itu yg lebih bijak lagi... Jgn sampai kita keliru," ujar lainnya.
Di sisi lain, sejumlah netter memberikan pembelaan untuk Cita Citata. "Senang nya ka cita citata org yg saling menghargai tradisi daerah lain..semoga terbekati hidup mu," kata netter. "Gausah difikirin yg nyi2r gitu,santai aja mereka pny hak bicara jg. dn kita pny hak untk tdk mendengarkan nya," ujar lainnya.
(wk/nur2)