Jadi Magnet Wisatawan, Ini Bahaya Embun Salju di Dieng dan Bromo-Semeru Bila Terkena Kulit
SerbaSerbi

Meski sedap dipandang hingga menjadi magnet bagi para wisatawan, embun salju (frost) atau embun upas ternyata cukup berbahaya apabila disentuh dengan tangan telanjang.

WowKeren - Suhu udara ekstrem di sejumlah kawasan di Indonesia menyebabkan fenomena embun salju alias embun upas. Fenomena tahunan ini dapat dilihat di Dataran Tinggi Dieng hingga Kawasan Gunung Bromo dan Semeru.

Karena Indonesia terletak di wilayah beriklim tropis, maka fenomena embun upas ini memiliki daya tarik tersendiri. Pemandangan yang langka tersebut justru menjadi magnet bagi para wisatawan. Meski sedap dipandang, embun upas ternyata cukup berbahaya apabila disentuh dengan tangan telanjang.

"Memang adanya embun upas atau frost sangat bagus dilihat," tutur Kepala Resort Ranupane, Susion, dilansir detikcom pada Kamis (27/6). "Munculnya pagi hari antara 05.00 sampai 06.30 WIB. Tetapi jika dipegang akan mengakibatkan sakit pada tangan."

Susion pun menjelaskan bahwa kristal embun upas cukup tajam, oleh sebab itu telapak tangan bisa terasa perih ketika menyentuhnya. Apalagi embun upas selalu muncul bersama suhu udara yang jauh di bawah batas normal.

"Tangan akan terasa perih jika memegangnya," ungkap Susion. "Suhu udara sendiri minus 3 derajat celsius."


Selain mengakibatkan perih bila terkena kulit, embun upas juga membuat banyak tanaman kentang yang merupakan komoditas warga rusak. "Tanaman kentang warga banyak yang mati, karena embun upas itu. Usia tanaman masih 2 bulan atau sampai dengan 70 hari," tutur Susion.

Di sisi lain, kawasan Ranupane hingga Kalimati yang tengah dilanda suhu ekstrem rupanya tidak menurunkan animo wisatawan. Selain ada yang bertujuan untuk melakukan pendakian, banyak pula yang datang hanya untuk menyaksikan fenomena embun upas.

"Sejak muncul 16 Juni lalu, sudah banyak wisatawan yang datang," terang Susion. "Apakah hanya untuk melihat embun upas atau frost, atau memang akan melakukan pendakian ke Kalimati."

Resort Ranupane sendiri selalu dipenuhi oleh wisatawan setiap harinya. Namun, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger (BB TNBTS) selaku pengelola hanya membuka kuota 600 orang untuk pendakian ke Gunung Semeru.

"Yang hanya ingin berwisata dan melihat frost, jumlah sudah hampir seratus orang untuk sore kemarin," jelas Susion. "Mereka berkumpul di sekitar resort."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait