Telan Rp 466 Triliun, Jokowi Ungkap Sumber Pendanaan Ibu Kota Baru
Nasional

Lewat konferensi pers yang ditayangkan langsung di kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Presiden Joko Widodo menyatakan Ibu Kota baru RI akan berlokasi di Kalimantan Timur.

WowKeren - Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan rencana pasti pemindahan Ibu Kota Republik Indonesia. Senada dengan "bocoran" yang pernah disampaikan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Sofyan Djalil, Jokowi juga menyatakan Ibu Kota akan pindah ke Provinsi Kalimantan Timur.

Nantinya ada dua kabupaten di Kaltim yang akan menjadi pusat pemerintahan baru. Yakni sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara dan sebagian lagi di Kabupaten Penajam Paser Utara. Informasi ini Jokowi sampaikan lewat siaran langsung di kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.

"Pemerintah sudah melakukan kajian mendalam dan mengintensifkan studinya dalam 3 tahun terakhir," tutur Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8). "Hasil kajian menyimpulkan lokasi Ibu Kota baru adalah sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur."

Terkait dengan pemindahan Ibu Kota tersebut, Jokowi pun mengungkapkan perihal sumber pendanaannya. Seperti diketahui, megaproyek ini dikabarkan menelan dana hingga Rp 466 triliun.


Menurut Jokowi, sebagian kebutuhan dana tersebut akan diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun tak hanya APBN, pemerintah juga akan mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk swasta.

"Perlu kami sampaikan, total kebutuhan untuk Ibu Kota baru kurang lebih Rp 466 triliun," ujar Jokowi dalam konferensi persnya, dikutip dari laman Kompas. "Nantinya, 19 persen dari kebutuhan pendanaan itu akan berasal dari APBN."

"Namun (APBN yang dimaksud) berasal dari skema kerja sama pengelolaan aset yang ada nanti di Ibu Kota baru dengan yang ada di Jakarta," imbuhnya. "(Sedangkan kebutuhan anggaran) sisanya, berasal dari Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha atua KPBU dan investasi langsung swasta dan BUMN."

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, juga telah mengungkapkan estimasi biaya yang diperlukan untuk merealisasikan Ibu Kota baru tersebut. Mencapai Rp 466 triliun, Bambang terang-terangan mengaku dana yang dibutuhkan jauh lebih tinggi dariapda proyek serupa di negara lain.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru