Perindo Pecat Kadernya Usai Kedapatan Bawa Bendera Bintang Kejora di Manokwari
Nasional

Sekretaris Jenderal Partai Perindo, Ahmad Rofiq, berharap agar seluruh kader Partai Perindo yang berada di Papua bisa menjaga kedaulatan NKRI, bukannya memecah belah.

WowKeren - Seorang wanita di Bandara Rendani Manokwari, Papua Barat, ditangkap oleh pihak kepolisian atas kepemilikan bendera Bintang Kejora pada Senin (2/9). Wanita yang merupakan Ketua DPD Partai Perindo Kota Sorong bernama Sayang Mandabayan tersebut kedapatan membawa 1.500 lembar bendera kecil Bintang Kejora dalam koper berwarna pink.

"Iya benar (telah terjadi penangkapan)," terang Kabid Humas Polda Papua Barat, AKBP Mathias Krey, dilansir CNN Indonesia pada Selasa (3/9). Mandabayan hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polres Manokwari.

Kader Perindo tersebut awalnya terbang menggunakan pesawat Wings Air dari Bandara DEO Sorong untuk mengikuti Aksi Demo Damai yang rencana digelar hari ini (3/9) di wilayah Manokwari. Namun, Tim Avsec Bandara Rendani mencurigai gerak-gerik Mandabayan yang mencurigakan sebelum mengambil bagasinya.

Mandabayan lantas digiring ke Ruang Security Avsec Bandara Rendani beserta sebuah koper pink yang dibawanya. Di dalam koper tersebut ditemukan banyak bendera Bintang Kejora berukuran 15x25 cm. Tim Asvec Bandara lantas membawa Mandabayan ke Polsek Rendani untuk kemudian dijemput oleh Anggota Reskrim Polres Manokwari untuk diperiksa.

Akibat insiden tersebut, Mandabayan dipecat dari Partai Perindo secara tidak terhormat. "DPP melakukan sanksi pemecatan dengan tidak terhormat," tegas Sekjen Partai Perindo, Ahmad Rofiq.


Rofiq pun memastikan bahwa sekarang Mandabayan sudah tak memiliki keterkaitan lagi dengan Partai Perindo. Oleh sebab itu, Mandabayan sudah tidak menjadi bagian dari kepengurusan DPD Kota Sorong.

"Saat ini statusnya sudah bukan lagi sebagai anggota Perindo," tutur Rofiq. "Otomatis dia bukan lagi sebagai pengurus."

Selain itu, Rofiq juga mengaku terkejut dengan tindakan Mandabayan yang membawa ribuan bendera Bintang Kejora. Ia berharap agar seluruh kader Partai Perindo yang berada di Papua bisa menjaga kedaulatan NKRI, bukannya memecah belah.

"Bagi perindo, NKRI adalah harga mati," terang Rofiq. "Siapa pun kader Perindo yang tidak sejalan dengan partai maka dia harus dipecat."

Atas nama Partai Perindo, Rofiq juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas insiden ini. "Perindo meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kejadian ini," pungkas Rofiq.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait