PUPR Akan Lelang Sembilan Bendungan Baru Pada 2019
Nasional

Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan pelelangan sembilan bendungan baru pada 2019 untuk melengkapi jumlah yang telah dibangun sebelumnya.

WowKeren - Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan pelelangan sembilan bendungan baru di tahun 2019 yang hampir berakhir ini. Pelelangan bendungan ini dilakukan untuk melengkapi 49 bendungan yang sudah selesai dibangun selama periode 2015-2019.

PUPR merilis daftar-daftar nama dan lokasi dari sembilan bendungan yang akan segera dilelang tersebut. Kesembilan bendungan tersebut yakni Bendungan Mbay di Nusa Tenggara Timur (NTT), Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan, Bendungan Pelosika dan Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara, Bendungan Jragung di Jawa Tengah, Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan, Bendungan Tiro di Aceh, Bendungan Budong-Budong di Sulawesi Barat, serta Bendungan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan jika keberadaan bendungan-bendungan yang telah dibangun oleh pemerintah selama ini bertujuan untuk mendukung produksi pertanian dengan meningkatkan pengelolaan sumber daya air dan irigasi. "Keberadaan bendungan sebagai upaya pengelolaan sumber daya air dan irigasi dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan," kata Menteri Basuki Hadimuljono dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (18/9).

PUPR juga menjelaskan secara rinci tentang kesembilan bendungan yang akan dilelang tersebut. Bendungan Mbay memiliki volume 34,14 juta meter kubik dan dapat mengairi sawah irigasi seluas 6.378 hektare. Air baku diketahui 0,234 meter kubik per detik dan berpotensi menghasilkan listrik 0,2 megawatt.

Bendungan Jenelata memiliki volume 224,72 juta meter kubik dan dapat mengairi lahan irigasi seluas 23.240 hektare serta mereduksi banjir hingga 475 meter kubik per detik. Sumber air baku 3,12 meter kubik per detik dan berpotensi menghasilkan listrik 10,9 megawatt.

Bendungan Pelosika memiliki volume 590 juta meter kubik dengan sumber air baku 0,808 meter kubik per detik. Dapat melakukan irigasi seluas 22 ribu hektare dan mereduksi banjir hingga 647 meter kubik per detik serta menghasilkan listrik hingga 20 megawatt.


Bendungan Jragung memiliki volume total 129 juta meter kubik dengan irigasi pertanian seluas 6.435 hektare. Manfaat lainnya yaitu menjadi sumber air baku sebesar dua meter kubik per detik dan sumber energi listrik 0,04 megawatt.

Bendungan Riam Kiwa bervolume 110.57 juta meter kubik dan dapat mengairi 1.700 hektare sawah irigasi serta sanggup mereduksi banjir 797 meter kubik per detik. Bendungan ini memenuhi kebutuhan air baku sebesar satu meter kubik per detik dan potensi energi listrik 15 megawatt.

Selanjutnya Bendungan Tiro yang bervolume 41,44 juta meter kubik dan mengairi sawah irigasi seluas 6.330 hektare. Bendungan ini memiliki manfaat lain sebagai pengendali banjir sebesar 340 meter kubik per detik, sumber air baku 0,85 meter kubik per detik dan berpotensi menghasilkan listrik enam megawatt.

Kemudian Bendungan Budong-Budong yang memiliki volume 65,18 juta meter kubik dan sanggup mengairi 3.500 hektare sawah. Bendungan ini dapat menghasilkan listrik antara 0,6-1,63 megawatt dan sumber air baku sebesar 0,41 meter kubik per detik.

Lalu ada Bendungan Ameroro yang memiliki volume 55,12 juta meter kubik. Bendungan ini dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah irigasi seluar 3.363 hektare, mereduksi banjir 584 meter kubik per detik, dan menghasilkan sumber air baku sebesar 0,511 meter kubik per detik.

Terakhir adalah Bendungan Tiu Suntuk memiliki volume 55,9 juta meter kubi. Bendungan ini sanggup mengairi 1.743 hektare lahan sawah, sumber air baku sebesar 0,068 meter kubik per detik, dan menghasilkan listrik 0,646 meter megawatt.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait