SIM Pintar siap diluncurkan secara nasional pada 22 September 2019 mendatang, bersamaan dengan Hari Lalu Lintas Bhayangkara. SIM inovatif ini dibekali dengan sejumlah fitur, salah satunya sebagai e-money.
- Elvariza Opita
- Jumat, 20 September 2019 - 20:24 WIB
WowKeren - Dua hari dari sekarang, produk inovatif dari Koprs Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) siap diluncurkan secara nasional. Adalah "Smart SIM", surat izin mengemudi versi terbaru yang dilengkapi sejumlah fitur.
Untuk diketahui, SIM pintar ini akan dilengkapi dengan chip yang mampu menampung berbagai macam data terkait pemegang kartu untuk kepentingan forensik kepolisian. Selain itu, SIM pintar juga terintegrasi dengan pusat data kepolisian. Alhasil seluruh pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pemegang SIM akan tercatat secara otomatis.
Chip ini pun bisa difungsikan sebagai uang elektronik atau e-money. "Smart SIM dapat berfungsi sebagai e-money dengan saldo maksimal Rp 2 juta dan dapat diisi oleh pemegang SIM," kata Kakorlantas Polri, Irjen Pol Refdi Andri.
Dengan berbagai fitur tersebut, SIM pintar ini memiliki fungsi yang lebih lengkap bila dibandingkan dengan produk serupa di dunia. Hal ini diungkap oleh Kasubdit SIM Ditregident Korlantas Polri, Kombes Pol Hery Sutrisman.
"Kita harus bangga. Jadi Smart SIM ini benar-benar pintar karena punya banyak fungsi," kata Hery, dilansir dari Grid Motor, Jumat (20/9). "Bahkan fiturnya paling lengkap dibandingkan SIM di negara-negara lain."
"Indonesia akan menjadi negara pertama yang menggunakan Smart SIM, jadi cuma di Indonesia saja," imbuhnya. "Kalau di negara lain mungkin ada yang bisa simpan data juga. Tapi kita nanti yang paling lengkap."
Di sisi lain, Kakorlantas Polri, Irjen Pol Refdi Andri memastikan SIM pintar yang diluncurkan pihaknya aman dari ancaman cyber crime. Sebab, menurut Refdi, pihaknya telah berkonsultasi dengan sejumlah pihak untuk memastikan keamanan transaksi uang elektronik dari SIM Pintar.
Lebih lanjut, Refdi juga memastikan SIM Pintar tak akan bisa dipalsukan, di-hack, dan dirusak. Sistem Smart SIM ini akan diuji coba selama enam bulan ke depan dan Polri bertanggung jawab untuk menjamin kualitas produk tersebut.
"Sehingga nanti Januari setidak-tidaknya kalau ada percepatan dalam rangka percobaan itu," ungkapnya. "Sehingga pada saatnya nanti adanya suatu jaminan, tidak akan pernah bisa diutak-atik oleh siapapun, keamanan menjadi sangat penting."
(wk/elva)
