Menko Luhut Heran Serikat Pekerja Tolak Ahok Jadi Bos BUMN: Dia Orang Baik
Nasional

Sebelumnya, Serikat pekerja yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menilai bahwa Ahok kerap berkata kasar sehingga bisa memicu keributan.

WowKeren - Serikat pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menolak jika mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dijadikan sebagai petinggi di salah satu BUMN, PT Pertamina (Persero). Penolakan ini mendapat tanggapan dari Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurutnya, pihak yang menolak Ahok patut dipertanyakan. Sebab ia menilai bahwa Ahok adalah orang yang baik. "Kalau orang baik ada yang tidak setuju masuk, kan yang tidak setuju masuknya perlu dipertanyakan," ujar Luhut di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (15/11).

Menurutnya, Ahok adalah orang yang tepat untuk memimpin BUMN tak terkecuali Pertamina. "(Ahok) itu orang baik, mau bikin lurus bersih ya, (masa) ndak mau dibersihin," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, alasan serikat pekerja menolak Ahok menjadi bis Pertamina adalah karena politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut kerap berkata kasar. Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Presiden FSPPB Arie Gumilar.


Arie menilai bahwa sikap Ahok yang kerap berkata kasar bisa menimbulkan kegaduhan di dalam lingkup perusahaan. Sedangkan Pertamina sendiri merupakan salah satu BUMN strategis yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak.

"Kita tahu perilaku pak Ahok itu kan kata-katanya kasar, sering bikin keributan," terang Arie dilansir detik Finance pada Sabtu (16/11). "Pertamina ini perusahaan strategis, yang menjamin untuk seluruh rakyat dalam supply BBM. Kalo di dalamnya nanti dibikin gaduh gimana bisa maksimal melayani masyarakat."

Lebih lanjut, ia menilai bahwa masih banyak orang di dalam lingkup Pertamina yang lebih pantas untuk menduduki jabatan pimpinan. Oleh sebab itu ia berharap agar jabatan tersebut sebaiknya diisi oleh orang Pertamina.

"Kalau ditanya siapa sih yang pantas? yang pantas pasti pengambil keputusan lah yang tahu," tegas Arie. "Kalau dari kami bahwa yang paham Pertamina. Yang paham Pertamina ya pastinya orang Pertamina."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru