PUPR Nilai Naturalisasi Ala Singapura Mustahil Dilakukan di Jakarta, Sebut Anies Salah 'Dibisiki'
Instagram/aniesbaswedan
Nasional

Gubernur Anies memang memilih konsep naturalisasi sungai ala Singapura dalam pendekatannya menangani banjir di Jakarta. Hal ini berbeda dengan konsep pemerintah pusat, yakni normalisasi sungai.

WowKeren - Sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya diketahui dilanda banjir pada awal tahun 2020 ini. Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Air dan Sumber Daya Air, Firdaus Ali, lantas menduga bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat "bisikan" yang salah terkait konsep naturalisasi air.

Diketahui, Anies memang memilih konsep naturalisasi sungai dalam pendekatannya menangani banjir di Jakarta. Konsep naturalisasi sungai Anies ini adalah merevitalisasi sungai tanpa menggusur warga, melainkan hanya menggesernya saja. Hal ini berbeda dengan konsep yang diusung oleh pemerintah pusat, yakni normalisasi sungai.

Firdaus lantas menyebut bahwa niat Anies untuk mengadopsi konsep naturalisasi sungai dari Singapura ini tak bisa dilakukan di Ibu Kota. Pasalnya, kondisi antara Jakarta dengan Singapura tidak sebanding dari segi beban aliran sungai.

"Mungkin barangkali Gubernur Anies dapat pembisik yang hanya melihat hanya indahnya sesuatu dari gambar. Tidak tahu realita apa yang sesungguhnya ada di balik semua itu," tutur Firdaus dilansir CNN Indonesia pada Sabtu (4/1). "Sama (adopsi konsep) di Singapura tadi, dia lupa Singapura itu dikelilingi laut depan belakang."


Firdaus lantas menjelaskan bahwa luas daratan Singapura mencapai 752 kilometer persegi dengan kondisi yang dikelilingi lautan. Oleh sebab itu, beban sungai di sana hanya menampung aliran dari dalam perkotaan.

Sedangkan luas daratan Jakarta mencapai 662 kilometer persegi. Namun, Jakarta harus memikul beban aliran sungai dari hulu di Jawa Barat dan hanya memiliki akses laut di utara.

Lebih lanjut, Firdaus juga menyebut bahwa karakteristik tanah di Jakarta dan Singapura berbeda. Tanah di Jakarta cepat jenuh, sehingga kemampuannya menyerap air yang mengalir juga terbatas.

Dengan perbedaan kondisi tersebut, Firdaus menyebut bahwa konsep naturalisasi mustahil dilakukan di Jakarta. Menurut Firdaus, Jakarta membutuhkan normalisasi agar mampu mengalirkan air secepatnya ke laut untuk mencegah banjir.

"Kalau Anies ingin menahan air selama mungkin, ini sekarang kejadian kita menahan air selama mungkin yang terjadi saat ini kan? Ya kan?" pungkas Firdaus. "Air tadi begitu dia jenuh muka tanahnya, dia harus disalurkan ke laut secepat mungkin. Kalau tidak, sama dengan kemacetan, kalau kita tidak buka pintu tol lebih banyak lagi, antrean makin lama makin parah sekali. Jadi harusnya penasihatnya Anies paham dengan logika sederhana ini."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru