Banyak Korban Jiwa, Megawati Sebut RI Belum Punya Sistem Peringatan Dini Bencana Layak
Nasional

Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri berharap agar ke depan, pemerintah Indonesia bisa memakai cara seperti yang dilakukan oleh Jepang dalam menghadapi bencana.

WowKeren - Bencana alam yang terjadi di Indonesia tak jarang memakan korban jiwa. Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri pun ikut angkat bicara mengenai hal ini.

Menurut Megawati, banyaknya korban jiwa yang berjatuhan saat terjadi bencana alam bisa jadi disebabkan karena Indonesia masih belum memiliki sistem peringatan dini bencana yang layak.

Ia pun menceritakan pengalamannya saat terjadi gempa di Jepang. Kala itu, ia dan keluarga yang mendampingi hendak lari keluar dari sebuah restoran. Namun, langkahnya tersebut justru dianggap belum perlu untuk dilakukan.

"Teman saya yang orang Jepang bilang tidak usah lari," kata Mega melalui keterangan tertulis, Selasa (7/1). "Nanti diberitahu kapan kita mesti lari. Jadi ada alarm."


Menurutnya, Jepang telah memiliki sistem peringatan dini yang sudah bagus. Alarm akan dibunyikan secara bertahap yang mana hal itu memiliki makna perintah sendiri-sendiri.

"Kalau alarm bunyi artinya mesti waspada. Alarm kedua kita harus keluar. Jadi begitu. Itu masih berjalan terus cara memberikan warning," tutur Mega. "Jadi early warning system-nya bagus. Dibandingkan kita, aduh, bukan lemah, tapi tidak ada."

Oleh sebab itu, ia berharap agar teknologi semacam itu bisa dimiliki oleh Indonesia kelak. Dikatakannya, pemerintah bisa meniru cara tersebut dalam menghadapi bencana. Sebagai negara yang juga memiliki potensi tinggi mengalami bencana, kesadaran warga Jepang akan bencana sudah relatif tinggi.

Begitu pula dengan Indonesia. Kondisi geografis Indonesia juga membuat negara ini memiliki potensi bencana yang cukup tinggi, mulai dari erupsi gunung, gempa bumi, hingga tsunami.

Di Indonesia sendiri sudah ada lembaga khusus yang yang berfungsi untuk meramalkan cuaca sehingga pemerintah bisa menyiapkan evakuasi dini terkait bencana, yakni Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). "Sekarang sudah ada (lembaganya), kenapa rakyat tidak diedukasi, disosialisasi?" lanjut Megawati.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait