Tak Hanya Hadiri Pelantikan Presiden Korsel, Megawati Juga Diminta Jadi Utusan Perdamaian 2 Korea
Instagram/presidenmegawati
Nasional

Sebelumnya, Megawati juga telah mendapat gelar Profesor Kehormatan dari Soul Institute of The Arts. Kini, Megawati kembali mendapat kehormatan dari pemerintah Korea Selatan.

WowKeren - Pada Selasa (10/5) kemarin, Presiden Korea Selatan (Korsel) baru Yoon Suk Yeol dilantik. Pada pelantikan ini turut dihadiri oleh Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

Akan tetapi, tampaknya Ketua Umum Partai PDIP itu tidak hanya menerima audiensi perwakilan pemerintah dan parlemen Korsel Hotel Lotte Seoul, rupanya dalam pertemuan tersebut, Megawati juga diminta menjadi utusan khusus untuk perdamaian antara Korea Selatan dan Korea Utara.

"Wakil Ketua DPR dan Sekretaris Presiden Korsel atas nama Pemerintah Korsel, di bawah Presiden Yoon meminta Ibu Megawati Soekarnoputri tetap membantu atau menjadi utusan khusus untuk membuat perdamaian abadi dua Korea," ujar Ketua DPP PDIP Rokhim Dahuri yang mendampingi Megawati dalam pertemuan tersebut, Selasa (10/5).

Rokhim mengatakan bahwa Megawati lantas menerima permintaan tersebut dengan senang hati. Ia menuturkan Megawati menyarankan pendekatan dari hati ke hati atau persaudaraan harus diutamakan untuk perdamaian permanen kedua Korea.


Sementara itu, Kim Seok-Ki yang diketahui merupakan salah satu Ketua "People Power Party", partai berkuasa di Korsel, dalam pertemuan tersebut menyebut bahwa pemerintah dan rakyat negara gingseng itu memandang Megawati sebagai tokoh dunia penting.

"Bahwa Ibu Megawati adalah tokoh dunia yang mampu untuk memfasilitasi tercapainya perdamaian permanen antar kedua Korea dalam waktu tidak terlalu lama," terang Kim.

Selain itu, Megawati juga dinilai masuk sebagai tokoh yang diterima di Korea Utara dan Korea Selatan. Kemudian, Megawati juga dinilai memiliki kedekatan personal, kultural, dan sejarah dengan Korea Utara terkait dengan hubungan baik yang dijalin oleh ayahnya, Presiden Soekarno dengan pemimpin Korut pada waktu itu yakni Kim Ill Sung.

Bahkan jalinan hubungan baik antara Soekarno dengan Kim Ill Sung juga dikenal dengan diplomasi bunga anggrek yang hingga kini dirayakan di Korut dengan festival bunga anggrek.

Lebih lanjut, Rokhim mengungkapkan bahwa selain membahas upaya perdamaian di Semenanjung Kore, pertemuan tersebut juga membahas penguatan dan pengembangan kerja sama yang saling menguntungkan serta menghormati antar kedua negara di bidang ekonomi, pendidikan dan kebudayaan, research and development, pertahanan dan keamanan, serta politik.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait