Heboh Keraton Agung Sejagat, Polisi Kirim Tim Cek ke Lapangan
Nasional

Tak hanya itu, polisi juga akan mendalami ada tidaknya unsur makar ataupun upaya melepaskan diri dari NKRI dari pendiri maupun pengikut keraton tersebut.

WowKeren - Keberadaan Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah akhir-akhir ini membuat heboh jagat maya. Polisi pun segera mengirimkan tim ke Kabupaten Purworejo untuk melakukan pengecekan sebagai upaya tindak lanjut.

Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan pihaknya menerjunkan tim khusus yang dipimpin Direskrimum Polda Jateng Kombes Pol Budi Haryanto ke Purworejo. Mereka akan mengumpulkan keterangan dari para saksi-saksi.

"Hari ini tim bergerak ke Purworejo," kata Rycko di Mapolda Jateng, Semarang, Selasa (14/1). "Untuk melakukan pendalaman dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi."


Tak hanya itu, polisi juga akan mendalami ada tidaknya unsur makar dari pendiri maupun pengikut keraton tersebut. Jika terbukti kelompok tersebut ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka akan ditindak tegas. "Kalau perbuatan dan kegiatan tersebut bertujuan memisahkan diri dari NKRI kita jerat dengan pasal makar 106 KUHP," ujar Budi.

Sebelumnya, kehebohan terkait keberadaan Keraton Agung Sejagat terjadi pekan lalu. Keraton tersebut terletak di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo. Dilansir Antara, Penasihat Keraton Agung Sejagat yang menyatakan bernama Resi Joyodiningrat menegaskan pihaknya bukan aliran sesat. Ia menjelaskan bahwa Keraton Agung Sejagat merupakan kerajaan atau kekaisaran dunia yang muncul karena telah berakhir perjanjian 500 tahun yang lalu yang terhitung sejak hilangnya imperium Majapahit pada 1518 sampai dengan 2018.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelumnya juga sempat angkat bicara mengenai keberadaan keraton ini. Ia meminta agar dinas terkait termasuk Pemerintah Kabupaten Purworejo untuk menjalin komunikasi dengan pimpinan keraton.

"Sebaiknya kalau ada bicara dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar kemudian bisa diketahui," kata Ganjar, Senin (13/1). "Syukur-syukur perguruan tinggi yang bisa mendampingi, sehingga seluruh dokumen, riset kalau ada, baik juga untuk didiskusikan agar itu (keraton) akan bisa teruji secara ilmu pengetahuan."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru