Pilih Tolak Bantuan, Mahasiswa Indonesia di Wuhan Akui Lebih Butuh Hal Ini
Nasional

Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk bisa menyelamatkan seluruh WNI yang kini masih terjebak di Wuhan, Tiongkok. Salah satunya dengan rutin mengirim bantuan.

WowKeren - Seluruh penjuru dunia tengah dibuat geger dengan wabah virus Corona. Virus yang masih berkerabat dekat dengan SARS dan MERS ini diketahui menyebar begitu cepat dan dilaporkan telah menyebabkan ratusan nyawa melayang sampai Rabu (29/1).

Pemerintah Tiongkok lantas mengambil kebijakan untuk membatasi sementara akses dari dan ke Wuhan, kota yang disebut-sebut menjadi lokasi awal mula virus mewabah. Kebijakan ini pun membuat 11 juta warga, termasuk sejumlah WNI yang bermukim di sana, tak bisa meninggalkan Wuhan.

Termasuk diantaranya adalah mahasiswa asal Indonesia yang mengaku hanya mengandalkan bantuan, baik dari pemerintah Indonesia, pemerintah daerah, maupun warga yang secara langsung datang ke Wuhan. Namun rupanya bantuan yang diberikan ini justru ditolak oleh mahasiswa di sana. Apa pasalnya?

Disampaikan oleh Ketua Ranting Persatuan Pelajar Indonesia Tiongkok di Huangzhong University of Science and Technology, Khoirul, bantuan yang ditolak khususnya dari pemda dan masyarakat secara langsung. Sebab kebanyakan bantuan itu bersifat kedaerahan.


Maksudnya bantuan hanya ditujukan untuk WNI terdampak dari daerah tersebut. Khoirul menyayangkan bantuan semacam itu dan lebih berharap apabila dipusatkan dengan mengatasnamakan pemerintah Indonesia.

"Ada beberapa bantuan yang ditawarkan kepada kami tapi bersifat kedaerahan, artinya untuk daerah dan kepada warga daerah itu sendiri. Saya tolak," ujar Khoirul tegas, Rabu (29/1). "Bantuan harusnya bersifat satu Indonesia, bukan hanya menyelamatkan golongan atau kelompok tertentu."

Menurut Khoirul, sampai Selasa (28/1) malam, KBRI telah memberikan bantuan sebesar 280 Renmibi atau setara Rp560 ribu per orang. Harapannya uang itu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama sepekan ke depan.

Namun Khoirul menegaskan, bukan bantuan yang didambakan oleh mahasiswa di Wuhan. Pihaknya sangat berharap pemerintah Indonesia segera menyiapkan rencana evakuasi untuk WNI di Wuhan.

"(Kami butuh) evacuation plan, meskipun itu percuma dengan kondisi yang ada," pungkasnya. "Tapi at least ada harapan bagi kami untuk keluar dari Wuhan atau Hubei Province."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait