Presiden Joko Widodo meminta jajaran kementerian untuk membuat kebijakan fiskal yang mampu memperkuat daya tahan perekonomian RI di tengah potensi pelemahan ekonomi global.
- Zodiak Yanuarita
- Senin, 09 Maret 2020 - 22:06 WIB
WowKeren - Presiden Joko Widodo alias Jokowi berbicara mengenai dampak penyebaran virus corona terhadap perekonomian Indonesia. Menurutnya, dampak virus corona akan terasa pada perekonomian negara hingga 2021 mendatang.
Oleh sebab itu, ia meminta agar pihak-pihak terkait bisa menghitung secara detail risiko pelemahan ekonomi akibat virus corona ini. Begitu pula dengan kemungkinan dampak lanjutan di tahun berikutnya.
"Saya minta dikalkulasi lagi secara detail mengenai risiko pelemahan ekonomi global," kata Jokowi di Istana Presiden, Senin (9/3). "Termasuk akibat dari merebaknya virus corona yang terjadi pada awal tahun ini dan kemungkinan dampak ekonomi lanjutan pada 2021."
Ia pun meminta jajaran menteri di kabinetnya untuk membuat kebijakan fiskal yang mampu memperkuat daya tahan perekonomian RI. Hal itu untuk menyelamatkan kondisi perekonomian RI di tengah perlambatan ekonomi global akibat wabah virus corona.
"Langkah-langkah mitigasi yang dikerjakan pada 2020 harus diperkuat untuk 2021 nanti," tegas Jokowi. "Rancangan kebijakan fiskal pada 2021 harus mampu memperkuat daya tahan ekonomi nasional."
Tak hanya itu, presiden juga ingin agar sektor industri bisa lebih baik kondisinya. Hal itu dilakukan dengan memberikan insentif bagi pelaku usaha di sektor manufaktur. Sementara itu untuk usaha mikro kecil dan kelas menengah, Jokowi juga mendorong adanya hilirisasi industri.
"Insentif industri manufaktur harus diberikan, terutama yang berkaitan dengan industri padat karya," tutur Jokowi. "Kemudian penguatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga harus dilakukan sehingga UMKM mampu naik kelas, mampu masuk dalam supply change nasional maupun supply change global."
(wk/zodi)
