Kisah persiapan Angela Gilsha berani tidak dandan hingga dua minggu, akui hanya andalkan pensil alis saat mau melakukan hiking ke New Zealand. Bagaimana ceritanya?
- Ruth Meliana
- Sabtu, 14 Maret 2020 - 20:01 WIB
WowKeren - Artis Angela Gilsha sebentar lagi akan memiliki pengalaman yang begitu luar biasa. Blasteran Italia-Indonesia ini akan berlibur dan melakukan pendakian gunung alias hiking di New Zealand.
Kala mendaki, Angela mengaku dirinya tidak memikirkan bagaimana penampilannya, termasuk wajahnya. Secara percaya diri ia menceritakan telah membiarkan wajahnya polos alias sama sekali tidak dandan.
Padahal, proses pendakian yang dijalaninya tersebut berlangsung selama dua minggu. Meski berani menunjukkan wajah natural, namun Angela tetap tidak bisa melepaskan diri dari pensil alis. Ia lantas membawa pensil alis sebagai modal utama mempercantik diri kala mendaki.
"Di sana pasti hiking nggak mungkin pakai baju keren. Aku nggak bawa make-up kecuali alis," ungkap perempuan kelahiran Bali ini. "Semua baru beli karena aku nggak punya baju dingin dan segala macam kan. Aku nggak pernah naik gunung, pertama kali pakai carrier. Cara packing beda, harus diurut dari bawah ke atas."
Angela lantas membocorkan persiapan apa saja yang dibawanya untuk mendaki. Selain membawa barang-barang yang diperlukan, ia juga turut mempersiapkan latihan fisik agar kuat untuk mendaki.
Keputusan Angela untuk mendaki ini juga terbilang nekat. Pasalnya, ia baru saja melakukan operasi usus buntu. Namun, dengan persiapan matang seperti meminum jamu dan berolahraga secara rutin, Angela yakin dapat mendaki dengan lancar.
"Aku kan minum jamu anti virus, empon-empon dibikinin sama mbak aku," cerita Angela. "Setiap hari aku latih, jalan, jalan cepat, lari kecil, kemarin sudah bisa sprint."
Angela juga berharap agar perjalanannya aman dan sesuai harapan. Ia juga berharap agar di luar sana wabah virus corona tidak semakin merebak sehingga dirinya bisa lancar melakukan hiking bersama teman-temannya.
"Doain nggak ada apa-apa soal corona virus, takutnya di sana dikarantina atau apa kita nggak tahu," harapnya. "Teman aku sudah research aman, Australia agak nggak aman tapi transit doang baru ke New Zealand."
(wk/lian)
