Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak dunia untuk bersatu dan menyatakan perang melawan wabah virus corona (COVID-19), serukan gencatan senjata global.
- Ruth Meliana
- Selasa, 24 Maret 2020 - 13:18 WIB
WowKeren - Wabah virus corona (COVID-19) saat ini dilaporkan menewaskan lebih dari 14.000 orang. Virus yang pertama kali muncul di pasar ikan dan hewan Wuhan, Tiongkok ini bahkan telah dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres lantas menyerukan agar dunia bersatu dalam menghadapi pandemi virus corona saat ini. Bahkan, Guterres meminta agar semua negara bersatu dalam menyatakan perang melawan COVID-19.
Menurut Guterres, virus corona merupakan konflik bersama dan ancaman bagi seluruh umat manusia. Oleh sebab itu, ia menyerukan gencatan senjata global untuk semua wilayah konflik dalam upaya memerangi musuh bersama yaitu virus corona.
"Kemarahan virus ini mengilustrasikan situasi saat perang," tegas Guterres dalam keterangan di situs UN News, Senin (23/3). "Itulah mengapa saya menyerukan gencatan senjata global sesegera mungkin untuk seluruh penjara dunia.
"Kini saatnya untuk melakukan lockdown terhadap konflik bersenjata," sambung Gutterres. "Dan bersama-sama memfokuskan perhatian untuk berjuang menyelamatkan nyawa kita semua."
Guterres menjelaskan jika gencatan senjata dilakukan, maka sejumlah akses bantuan kemanusiaan dapat tersalurkan. Apalagi, saat ini banyak masyarakat di sejumlah negara yang begitu rentan terkena virus corona.
Kelompok paling rentan akibat virus corona disebutkan adalah wanita dan anak-anak. Selain itu, penyandang disabilitas, kaum marjinal, imigran, dan pengungsi juga menjadi kelompok paling rentan.
Guterres menyampaikan jika pandemi saat ini sama sekali tidak memandang status kewarganegaraan atau etnis, ataupun perbedaan lainnya antar bangsa di dunia. Ia juga mengkhawatirkan sejumlah negara yang belum memiliki fasilitas yang memandai.
"Virus ini menyerang semua orang secara brutal, bahkan di masa perang," ujar Gutterres. "Mari hentikan konflik, letakkan senjata, setop artileri dan serangan udara. Hal ini krusial demi menciptakan koridor untuk bantuan penyelamatan nyawa, untuk membuka jendela diplomasi, untuk menghadirkan harapan di tengah kelompok paling rentan terhadap covid-19."
(wk/lian)
