Antisipasi Pemudik di Jatim, Khofifah Siapkan Gedung SD Jadi Tempat Karantina
Instagram/khofifah.ip
Nasional

Ruang karantina itu nantinya akan disiapkan sejumlah fasilitas seperti lampu, toilet, dan tempat tidur namun bukan berarti semua ruangan di sekolah akan dipakai untuk ruang karantina.

WowKeren - Pemerintah Jawa Timur telah menyiapkan langkah antisipasi untuk para pemudik yang datang ke provinsi ini. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah meminta Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di Jawa Timur untuk menyiapkan gedung sekolah dasar.

Gedung-gedung itu nantinya akan digunakan sebagai tempat karantina untuk menampung para pemudik yang datang. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk menekan penyebaran COVID-19 di Jatim. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wahid Wahyudi mengatakan jika para pemudik yang datang akan menjalani masa karantina selama 14 hari.

"Untuk mengantisipasi pemudik, ibu Khofifah Gubernur berkoordinasi dengan Bupati/Wali Kota, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota agar mempersiapkan gedung-gedung sekolah dasar untuk menampung," kata Wahid dilansir Suara Surabaya, Sabtu (4/4). "Atau tempat karantina bagi warganya masing-masing yang datang dari luar daerah, khususnya sejak 14 hari kedatangan."

Ruang karantina itu nantinya akan disiapkan sejumlah fasilitas seperti lampu, toilet, dan tempat tidur. "Minimal disiapkan ruangan ada lampunya, ini penanganan darurat agar pemudik tidak langsung berbaur dengan masyarakat terutama keluarga," lanjut Wahid.


Meski demikian, bukan berarti semua ruangan di sekolah akan dipakai untuk ruang karantina. Wahid menuturkan akan dilakukan pemilihan sesuai dengan kondisi gedung dan fasilitas yang ada. Terkait kegiatan operasional sekolah, wahid mengatakan hal itu akan disesuaikan.

"Sebetulnya harapan utama Ibu Gubernur para warga yang diluar daerah tidak pulkam (pulang kampung)," jelasnya menambahkan. "Tapi (kebijakan ini) untuk mengantisipasi kalau ada yang pulkam di hari-hari ini. Nanti akan disesuaikan dengan hari masuk sekolah, karena libur sekolah juga diperpanjang."

Untuk menekan penyebaran corona, Khofifah juga telah menyiagakan jajaran TNI/Polri. Mereka ditempatkan di lebih dari 300 permukiman warga di Jawa Timur.

"Hari ini sudah ada 307 area permukiman yang dijaga oleh TNI dan Polri," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (2/4). "Dengan harapan bahwa area permukiman itu akan bisa saling menjaga penghuninya maupun yang akan bertamu di area pemukiman itu."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait