Spanyol dan Italia Memimpin, Peneliti Justru Yakini Inggris Jadi Pusat Corona di Eropa
Getty Images
Dunia

Saat ini Spanyol dan Italia masih menjadi pusat wabah virus Corona di Eropa berdasarkan jumlah kasus positif dan kematiannya. Namun peneliti khawatir Inggris yang justru akan menjadi pusat wabah.

WowKeren - Hingga Senin (13/4) pukul 21.14 WIB, total kasus Corona secara global mencapai 1,8 juta lebih. Amerika Serikat masih berada di posisi pertama untuk jumlah kasus dan kematian terbanyak di dunia.

Sedangkan peringkat kedua jumlah kasus positif COVID-19 ditempati Spanyol, sementara Italia menempati posisi ketiga namun jumlah kasus kematiannya merupakan yang terbanyak di Eropa. Namun situasi ini rupanya tak membuat peneliti berpikir kedua negara inilah yang akan menjadi episentrum wabah virus Corona di Eropa.

Spanyol dan Italia Masih Memimpin, Peneliti Justru Yakini Inggris Jadi Episentrum Corona di Eropa

worldometers.info/coronavirus

Justru dalam pernyataan terbarunya, Sir Jeremy Farrar dari Wellcome Trust menyebut Inggris lah yang berpotensi besar menjadi negara pusat wabah. Farrar sendiri merupakan pakar kesehatan yang berkontribusi besar dalam memberikan pandangan untuk pemerintah serta mencari vaksin.


"Inggris barangkali akan menjadi salah satu negara dengan kondisi wabah Corona terburuk di Eropa," ujarnya, seperti dilansir dari Mirror, Senin (13/4). Ia menyebut seharusnya Inggris bercermin pada pengalaman Jerman dalam mengatasi wabah virus Corona di negaranya.

Untuk pembanding, saat ini sebanyak 127.854 orang di Jerman dikonfirmasi positif COVID-19, menjadikannya negara dengan kasus terbanyak kelima di dunia. Namun hanya 3.022 kasus yang berujung pada kematian, sedangkan setengah kasusnya, yakni 64.300 dinyatakan sembuh.

Menteri Bisnis, Energi, dan Strategi Industri Alok Sharma juga menyepakati pernyataan Farrar. Ia mengkhawatirkan peluang Inggris menjadi episentrum wabah virus Corona di Eropa.

"Negara-negara saat ini sedang berada dalam tahap penyebaran wabahnya masing-masing," katanya. "Namun apa yang kami lihat sudah kami perhitungkan, termasuk keyakinan ada dampak (menjadi pusat wabah)."

"Saat ini kita mencoba menyelesaikan wabah dengan cara kita, seperti meminta orang untuk tetap berdiam di rumah," imbuhnya, seperti dikutip dari BBC Today. "Kami melakukan itu untuk menurunkan kurva pasien positif, supaya tingkat infeksi tak meningkat, dan pada akhirnya banyak nyawa yang bisa diselamatkan."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru