Masih Belum Siap Hadapi Krisis Corona, Prancis Bakal Perpanjang Masa Lockdown
Dunia

Usai menjalankan lockdown hampir sebulan, Presiden Prancis Emmanuel Macron merasakan manfaatnya. Ia pun memutuskan untuk memperpanjang masa lockdown hingga 11 Mei mendatang lantaran belum siap menghadapi krisis corona ke depannya.

WowKeren - Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengambil tindakan untuk me-lockdown negaranya demi menekan penyebaran virus corona. Keputusan tersebut diambilnya pada 17 Maret lalu.

Setelah hampir satu bulan berjalan, Macron mengakui adanya manfaat dari lockdown yang memperlambat penyebaran virus COVID-19 di negaranya. "Epidemi mulai melambat. Ada hasil di sana (lockdown)," ujar Macron dalam pidatonya dilansir AFP, Selasa (14/4). "Berkat upaya Anda (masyarakat Prancis), setiap harinya kita membuat kemajuan."

Namun, menjelang akhir masa lockdown diberlakukan yaitu 15 April penyebaran virus di Prancis corona masih cukup tinggi. Karena itu, Macron pun memutuskan untuk memperpanjang masa lockdown hingga 11 Mei mendatang.

Dikutip dari The Local, Macron menjelaskan bahwa saat ini negara masih melalui masa-masa sulit akibat pandemi virus corona. Ia bahkan mengakui bahwa Prancis sejak awal belum cukup siap menghadapi tantangan dari munculnya wabah virus corona ini.


"Tetapi negara kita tidak cukup siap untuk krisis ini," katanya. "Kita semua akan mengambil semua konsekuensinya."

Meski begitu, Marcon mengatakan bahwa setelah masa lockdown berakhir pada 11 Mei mendatang, Prancis akan mengambil langkah baru. Seperti sekolah dan tempat-tempat tertentu akan dibuka secara bertahap. Sedangkan untuk universitas, bar dan restoran akan tutup untuk sementara. Namun orang-orang diharuskan untuk kembali bekerja menjalankan industri, bisnis, dan layanan.

Sebelum membuka lockdown, Presiden Marcom mengatakan akan melakukan tes kepada orang-orang yang memiliki gejala COVID-19. Prancis pun akan meningkatkan stok masker pelindungnya.

"Negara harus memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk mendapatkan masker pada 11 Mei mendatang," paparnya. "Masker sendiri menjadi systématique karena dikenakan secara rutin oleh semua orang."

Prancis juga akan meluncurkan sarana teknologi baru untuk melacak virus, terutama aplikasi yang memungkinkan pengguna memeriksa apakah mereka telah melakukan kontak dengan seseorang yang dites positif terkena virus.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru