Cegah Penyebaran Corona, Risma Sediakan Ratusan Kamar Hotel Untuk Isolasi Orang Tanpa Gejala
Instagram
Nasional

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengaku telah mempersiapkan setidaknya 314 kamar di 2 hotel untuk lokasi isolasi para orang tanpa gejala (OTG) COVID-19. Begini penjelasan lengkapnya.

WowKeren - Ada satu kategori terkait penanganan COVID-19 yang sejatinya cukup berbahaya. Yakni mereka yang masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG), alias orang-orang dengan potensi positif COVID-19 namun tak menunjukkan gejala klinis.

Tentu dikhawatirkan para OTG ini tanpa sadar menularkan virus yang berada di dalam tubuhnya dan membuat wabah COVID-19 semakin meluas. Oleh karenanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyiapkan 314 kamar gratis dari 2 hotel untuk tempat isolasi para OTG.

Tentu saja hotel yang dimaksud berada di Surabaya, dan OTG yang dituju pun yang berada di Kota Pahlawan itu. Nantinya mereka yang mengisolasi diri di hotel yang ditunjuk Pemerintah Kota Surabaya juga akan menjalani rapid test serta tes swab COVID-19.

"Jadi ada satu hotel itu seratus (kamar), satu hotel seratus. Jadi sekitar dua ratusan (kamar)," jelas Risma di Balaikota Surabaya, Senin (20/4). "Sambil kita tes swab dua kali. Biaya ditanggung Pemkot Surabaya."


Penyediaan kamar hotel gratis ini berangkat dari keprihatinan Risma melihat banyaknya OTG yang enggan atau malu pergi ke rumah sakit. Padahal jika tak segera diperiksa, kondisinya bisa semakin memburuk atau justru virusnya sudah menular ke banyak orang lain.

Oleh karenanya, Pemkot Surabaya memfasilitasi mereka agar bisa mengisolasi diri di kamar hotel tersebut. Harapannya dengan demikian rantai penyebaran virus Corona bisa berhenti dan wabah dapat dikendalikan.

Namun demikian Risma juga tak memaksa para OTG untuk mengisolasi diri di hotel tersebut. Bila sang OTG lebih berkenan mengisolasi diri secara mandiri, Risma pun mempersilakan. Hanya saja pihak Pemkot Surabaya melalui Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 akan terus memantau kondisi mereka.

"Tapi ada yang tidak mau di hotel, dia mau dirawat sendiri di rumah," tutur Risma, seperti dilansir dari Detik News. "Kami terus pantau karena kan ada nomor handphonenya. Jadi kadang-kadang saya sendiri yang meneleponin mereka."

Di sisi lain Pemkot Surabaya bersama dengan Pemkab Gresik dan Sidoarjo sudah sepakat untuk mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menyusul makin tingginya angka pasien positif di wilayah mereka. Sedianya surat pengajuan akan dilayangkan ke Kementerian Kesehatan pada Senin (20/4) hari ini.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait