Para pakar dunia memprediksi vaksin penangkal COVID-19 akan dikembangkan dalam waktu 18 bulan. Namun melihat kondisi terkini, banyak pihak pesimis dan menduga vaksin tak akan pernah ditemukan.
- Elvariza Opita
- Senin, 04 Mei 2020 - 15:00 WIB
WowKeren - Vaksin ditengarai menjadi satu-satunya solusi untuk mengatasi wabah virus Corona. Apalagi virus ini merupakan "barang" baru dalam dunia kesehatan.
Namun sampai lima bulan sejak pertama kali mewabah, belum ada vaksin yang berhasil dikembangkan untuk mengatasi virus ini. Kendati demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklaim vaksin bisa siap dalam rentang 18 bulan ke depan, sedangkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yakin vaksin bisa ditemukan maksimal akhir tahun ini.
Dan di tengah kemelut tersebut, muncul kekhawatiran vaksin tak akan bisa ditemukan. Lantas bagaimana kata pakar kesehatan soal potensi ini?
Guru Besar bidang Kesehatan Global di Imperial College London, Dr. David Nabarro membenarkan potensi hal tersebut menjadi kenyataan. Apalagi karena peristiwa serupa ternyata sudah pernah terjadi sebelumnya, seperti penjelasan berikut.
"Ada beberapa jenis virus yang sampai sekarang belum ada vaksinnya," kata Nabarro yang juga perwakilan WHO untuk penanganan COVID-19. "Kita tak bisa memastikan apakah vaksin akan ditemukan, atau tidak. Apakah prototype vaksin itu akan melewati uji efisiensi dan keamanan atau tidak."
Oleh karena itu, Nabarro pun membuka opsi virus Corona akan "menemani" kehidupan manusia hingga beberapa waktu ke depan. Oleh karenanya Nabarro meminta masyarakat untuk mempersiapkan yang terbaik apabila kondisi itu harus dihadapi.
Namun sebagian besar pakar masih meyakini vaksin COVID-19 akan ditemukan. Sebab berbeda dengan virus seperti HIV misalnya, virus Corona penyebab COVID-19 tidak terlalu cepat bermutasi.
Kendati demikian, mengembangkan vaksin dalam waktu 18 bulan bukanlah hal yang lazim dilakukan, seperti disampaikan oleh Dekan Fakultas Kesehatan Tropis, Baylor College of Medicine di Houston, Amerika Serikat, Dr. Peter Hotez. "Bukannya itu hal mustahil, namun perlu upaya yang luar biasa keras. Kita perlu rencana A dan rencana B," ujarnya.
Kejadian tak ditemukannya vaksin memang sudah pernah dialami dunia beberapa dekade lalu. Tahun 1984, dunia dibuat geger dengan penemuan virus yang melemahkan sistem imunitas manusia, yakni HIV.
Kala itu, Menteri Kesehatan dan Pemberdayaan Manusia AS, Margaret Heckler, memprediksi vaksin HIV bisa ditemukan dalam waktu 2 tahun. Namun nyatanya sampai 32 juta kematian akibat HIV, tetapi saja vaksin yang dibutuhkan belum berhasil dikembangkan.
(wk/elva)
